Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pollen Allergy general_alomedika 2022-07-07T20:06:25+07:00 2022-07-07T20:06:25+07:00
Pollen Allergy
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Pollen Allergy

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Alergi serbuk sari atau pollen allergy merupakan reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh alergi terhadap partikel serbuk sari milik grasses, weeds, atau pohon yang menimbulkan gejala rhinitis alergi atau hay fever dan asma. Alergi serbuk sari dapat muncul pada musim tertentu, seperti musim semi.[1-4, 25]

Alergi serbuk sari merupakan bentuk hipersensitivitas tipe 1, dimana serbuk sari sebagai alergen berinteraksi dengan mukosa nasal dan konjungtiva, kemudian berinteraksi dengan IgE dan memediasi pelepasan mediator inflamasi pada jaringan mukosa. Hal ini menstimulasi terjadinya gejala rhinitis alergi.[3,4]

Pollen Allergy-min

Gejala yang timbul akibat alergi serbuk sari meliputi hidung berair, hidung tersumbat dan gatal, mata berair dan kemerahan, gatal di bagian dalam telinga, dan gatal di langit-langit mulut. Selain itu, keadaan ini juga dapat memicu serangan asma. Alergi serbuk sari banyak terjadi pada usia anak-anak hingga remaja, diagnosis alergi serbuk sari dapat ditegakan dengan tes intradermal dan patch testing.[4]

Penatalaksanaan alergi serbuk sari meliputi antihistamin, seperti cetirizine; dekongestan, seperti pseudoephedrine, hingga imunoterapi. Kejadian mortalitas akibat alergi serbuk sari disebabkan oleh serangan asma berulang dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), gangguan sistem kardiovaskular, dan non-accidental causes.[2,5,8,10,15]

Referensi

1. Mozalyova A, Brunner JO, Traiddel-Hoffmann C, et al. Pollen allergy and health behavior: patients trivializing their disease. Aerobiologia 2019. https://link.springer.com/article/10.1007/s10453-019-09563-5
2. Australian Society of Clinical Immunology and Allergy. Pollen Allergy. ASCIA. 2020. https://www.allergy.org.au/patients/allergic-rhinitis-hay-fever-and-sinusitis/pollen-allergy
3. Asthma and Allergy Foundation of America. Pollen Allergy. AAFA. 2022. https://www.aafa.org/pollen-allergy/
4. World Allergy Week. Pollen Allergy – Adapting to a Changing Climate. World Allergy Week 2016. https://www.worldallergy.org/UserFiles/file/WorldAllergyWeek2016FactSheet.pdf
5. Min Y. The Pathophysiology, Diagnosis and Treatment of Allergic Rhinitis. Allergy, Asthma, and Immunology Research. 2010. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2846743/
8. Aldakheel FM. Allergic Diseases: A Comprehensive Review on Risk Factors, Immunological Mechanisms, Link with COVID-19, Potential Treatments, and Role of Allergen Bioinformatics. International Journal of Enviromental Research and Public Health. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8622387/
10. Jaakkola JJK, Kiihamaki S, Nayha S, et al. Airborne pollen concentrations and daily mortality from respiratory and cardiovascular causes. European Journal of Public Health. 2021. https://academic.oup.com/eurpub/article/31/4/722/6210642
15. National Health Service UK. Chlorphenamine. NHS. 2021. https://www.nhs.uk/medicines/chlorphenamine-including-piriton/
25. Pawankar R, Wang J, Wang I, Thien F, Chang Y, et al. Asia Pacific Association of Allergy Asthma and Clinical Immunology White Paper 2020 on climate change, air pollution, and biodiversity in Asia-Pacific and impact on allergic diseases. Asia Pac Allergy 2020;10(1):e11.

Patofisiologi Pollen Allergy
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.