Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Sindrom Sjogren general_alomedika 2023-11-13T10:00:57+07:00 2023-11-13T10:00:57+07:00
Sindrom Sjogren
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Sindrom Sjogren

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Etiologi sindrom Sjogren primer adalah hiperaktivasi sel B yang menginfiltrasi kelenjar eksokrin. Sementara itu, sindrom Sjogren sekunder terjadi akibat reaksi autoimun yang mempengaruhi kelenjar eksokrin yang disertai dengan penyakit autoimun lain. Faktor risiko yang berperan dalam terjadinya sindrom Sjogren juga dibagi dua, yaitu faktor risiko genetik dan non genetik.

Etiologi

Etiologi sindrom Sjogren dibagi berdasarkan jenis sindrom Sjogren yang diderita. Pada sindrom Sjogren primer, etiologi sindrom Sjogren disebabkan oleh reaksi autoimun berupa infiltrasi sel limfosit pada kelenjar eksokrin dengan gejala utama berupa xerophthalmia (mata kering) dan xerostomia (mulut kering), yang umum dikenal dengan istilah sicca syndrome.

Pada sindrom Sjogren sekunder, terjadi reaksi autoimun yang mirip  dengan sindrom Sjogren primer, namun pada kasus ini pasien juga menderita penyakit autoimun lain, utamanya reumathoid arthritis dan lupus eritematosus sistemik.[1,3]

Faktor Risiko

Faktor risiko sindrom Sjogren primer dapat dibagi menjadi faktor risiko genetik dan nongenetik.

Faktor Risiko Genetik

Faktor risiko genetik meningkatnya kejadian sindrom Sjogren adalah pada individu karier gen Human Leukocyte Antigen (HLA) HLA-DR dan DQ. Orang dengan gen tersebut memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami sindrom Sjogren dalam hidupnya. Frekuensi pasien sindrom Sjogren primer dengan HLA-DR52 diperkirakan mencapai 87%.[8]

Faktor Risiko Nongenetik

Faktor risiko nongenetik sindrom Sjogren antara lain adalah infeksi, contohnya infeksi virus hepatitis C (HCV), human immunodeficiency virus (HIV), dan cytomegalovirus (CMV). Diperkirakan kerusakan dan kematian sel akibat infeksi virus memicu reaksi antigen dan Toll like receptor yang terdapat pada sel dendritik dan epitel.

Faktor non genetik lainnya adalah faktor hormonal. Faktor hormonal yang berperan terutama adalah kondisi defisiensi estrogen. Defisiensi estrogen telah dikaitkan sebagai penyebab utama tingginya prevalensi penderita sindrom Sjogren berjenis kelamin perempuan dibanding laki-laki.[1]

Referensi

1. Nair JJ, Singh TP. Sjogren's syndrome: Review of the aetiology, Pathophysiology & Potential therapeutic interventions. J Clin Exp Dent. 2017;9(4):e584-e589. Published 2017 Apr 1. doi:10.4317/jced.53605
3. Mavragani CP, Moutsopoulos HM. Sjögren syndrome. CMAJ. 2014;186(15):E579-E586. doi:10.1503/cmaj.122037
8. Jacobus DJ. Diagnosis dan Manajemen Sindrom Sjogren. CDK-216, 2014. vol. 41 no. 5. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1136/845

Patofisiologi Sindrom Sjogren
Epidemiologi Sindrom Sjogren
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.