Prognosis Priapismus
Prognosis priapismus akan tergantung pada durasi dan jenis priapismus yang dialami. Priapismus iskemik merupakan suatu kegawatdaruratan yang bila tidak ditangani dengan sigap dapat menyebabkan disfungsi ereksi di masa depan.[5]
Komplikasi
Komplikasi priapismus yang umum adalah disfungsi ereksi. Kecepatan penanganan priapismus sangat krusial untuk mengembalikan perfusi jaringan serta mengurangi iskemik dan risiko nekrosis jaringan. Durasi yang lebih lama (>72 jam) berhubungan dengan risiko disfungsi ereksi yang tinggi, terutama apabila terjadi infeksi. Priapismus dengan etiologi trauma memiliki risiko infeksi dan fibrosis.[5,10]
Komplikasi juga dapat terjadi akibat tindakan dan obat yang diberikan, misalnya:
- Komplikasi shunt: kegagalan shunt karena paparan darah terhadap kolagen saat pembuatan shunt menyebabkan pembekuan darah dan penutupan shunt secara prematur
- Komplikasi operasi prostetik untuk fibrosis: cedera uretra, erosi alat, infeksi
- Komplikasi tindakan Quackels dan Sacher shunt: disfungsi ereksi, pembentukan trombus lokal, emboli, fistula uretra-kavernosus, dan cedera uretra iatrogenik yang menyebabkan striktur
- Komplikasi pemberian phenylephrine: hipertensi, nyeri kepala, palpitasi, dan aritmia[3,4,10]
Prognosis
Priapismus yang berhasil ditangani dalam waktu <24 jam memiliki luaran yang baik dan umumnya mampu mempertahankan kemampuan ereksi. Pasien berusia muda dengan komorbid lain memiliki risiko rekurensi priapismus. Rekurensi terjadi pada hampir 25% pasien priapismus, terutama dalam 1 bulan pertama. Sekitar 15% pasien mengalami rekurensi lebih dari 3 kali.[1,5]