Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diastasis Recti general_alomedika 2022-06-09T09:56:58+07:00 2022-06-09T09:56:58+07:00
Diastasis Recti
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Diastasis Recti

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Diastasis recti (DR) didefinisikan sebagai peningkatan pemisahan tepi medial kedua otot rektus yang diakibatkan peregangan dan kelemahan linea alba. Diastasis recti dikenal dengan beberapa istilah yang berbeda, seperti rectus abdominis diastasis, divarication of the rectus abdominis, dan abdominal muscle separation.[1]

Prevalensi diastasis recti yang dilaporkan cukup beragam. Hal ini dikarenakan variasi standar batas intra-rectus distance (IRD) untuk diagnosis diastasis recti dan beragamnya metode pengukuran yang digunakan. Walaupun DR sering terjadi pada wanita, tetapi DR dapat juga terjadi pada pria walaupun sangat jarang laporannya.[2]

Diastasis Recti-min

Temuan tonjolan padat pada garis tengah perut setelah atau selama kehamilan biasanya hampir dipastikan mengarah ke diagnosis diastasis recti. Pemeriksaan penunjang untuk diastasis recti jarang dilakukan. Penggunaan modalitas pencitraan seperti ultrasonografi (USG) abdomen dilakukan atas indikasi sebelum pembedahan untuk mengukur bagian diastasis recti yang akan dibuang.[3]

Tata laksana yang direkomendasikan pada pasien diastasis recti adalah latihan fisik. Latihan fisik yang diberikan adalah semua gerakan dengan fungsi memperkuat otot core namun tidak meningkatkan tekanan intra-abdomen maupun penonjolan diastasis recti saat dilakukan. Pada pasien yang memiliki komplikasi hernia umbilikalis, tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan.[4]

Edukasi pasien tentang diastasis recti memiliki peran penting untuk mengontrol kecemasan dan ekspektasi yang muncul pada pasien. Dengan edukasi yang baik maka pasien akan lebih siap dengan perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan dan pasca melahirkan.[5]

Referensi

1. Akram J, Matzen SH. Rectus abdominis diastasis. J Plast Surg Hand Surg. 2014;48(3):163–9.
2. Cavalli M, Aiolfi A, Bruni PG, Manfredini L, Lombardo F, Bonfanti MT, et al. Prevalence and risk factors for diastasis recti abdominis: a review and proposal of a new anatomical variation. Hernia. 2021;25(4):883–90.
3. Carlstedt A, Bringman S, Egberth M, Emanuelsson P, Olsson A, Petersson U, et al. Management of diastasis of the rectus abdominis muscles: recommendations for Swedish national guidelines. Scand J Surg SJS Off organ Finnish Surg Soc Scand Surg Soc. 2021;110(3):452–9.
4. Jessen ML, Öberg S, Rosenberg J. Treatment Options for Abdominal Rectus Diastasis. Front Surg. 2019;6:65.
5. Hall H, Sanjaghsaz H. Diastasis Recti Rehabilitation. In Treasure Island (FL); 2022.

Patofisiologi Diastasis Recti
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.