Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Diastasis Recti general_alomedika 2022-05-30T14:26:12+07:00 2022-05-30T14:26:12+07:00
Diastasis Recti
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Diastasis Recti

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Epidemiologi diastasis recti (DR) yang dilaporkan mungkin tidak akurat karena beragamnya variasi standar batas intra-rectus distance (IRD) untuk diagnosis diastasis recti, dan beragamnya metode pengukuran yang digunakan.

Global

Kebanyakan studi prevalensi diastasis recti dilakukan pada wanita hamil. Tidak banyak studi prevalensi diastasis recti yang dilakukan pada pria. Diastasis recti sering terjadi pada saat kehamilan dan umumnya akan mengalami regresi spontan setelah melahirkan. Namun, 33% wanita ditemukan masih mengalami diastasis recti pada 12 bulan pasca persalinan.[9]

Diastasis recti ditemukan pada 39% wanita yang lebih tua dengan riwayat histerektomi abdomen. Kejadian diastasis recti pada sekitar 52% pasien yang sudah menopause, menunjukkan bahwa diastasis recti dapat bertahan melewati masa subur. Saat ini tidak ada data untuk angka kejadian diastasis recti pada wanita nullipara.[10]

Diastasis juga dapat terjadi pada pria, tetapi data mengenai kasus tersebut masih jarang. Satu studi observasi kecil menunjukkan 66,7% pria yang melakukan operasi aneurisma aorta abdominal (AAA) mengalami diastasis recti.[11]

Indonesia

Belum ada studi epidemiologi nasional mengenai diastasis recti di Indonesia.

Mortalitas

Diastasis recti bukanlah suatu kondisi yang mematikan. Namun diastasis recti berhubungan dengan keluhan inkontinensia urine, nyeri pinggang, dan estetika.[12]

Referensi

9. Sperstad JB, Tennfjord MK, Hilde G, Ellström-Engh M, Bø K. Diastasis recti abdominis during pregnancy and 12 months after childbirth: prevalence, risk factors and report of lumbopelvic pain. Br J Sports Med. 2016;50(17):1092–6.
10. Mota PGF da, Pascoal AGBA, Carita AIAD, Bø K. Prevalence and risk factors of diastasis recti abdominis from late pregnancy to 6 months postpartum, and relationship with lumbo-pelvic pain. Man Ther. 2015;20(1):200–5. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1356689X14001817
11. McPhail I. Abdominal aortic aneurysm and diastasis recti. Angiology. 2008;59(6):736–9.
12. Hickey F, Finch JG, Khanna A. A systematic review on the outcomes of correction of diastasis of the recti. Hernia. 2011;15(6):607–14.

Etiologi Diastasis Recti
Diagnosis Diastasis Recti
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.