Edukasi dan Promosi Kesehatan Diastasis Recti
Edukasi pasien dan promosi kesehatan diastasis recti (DR) memiliki peran penting untuk mengontrol kecemasan dan ekspektasi yang muncul pada pasien. Karena paling sering terjadi pada wanita hamil, edukasi pada pasien yang baik akan mempersiapkan pasien mengenai perubahan tubuh yang dapat terjadi selama kehamilan dan pasca melahirkan.
Edukasi Pasien
Pasien perlu mengetahui bahwa diastasis recti ini merupakan kelainan anatomis pada penampakan perut yang biasanya terjadi pada ibu hamil. Namun, diastasis recti dapat mengalami resolusi sendiri dalam waktu 6 minggu hingga 3 bulan post-partum.[5]
Bila diastasis recti terjadi pada pasien, pasien harus menghindari gerakan abdomen yang ekstrim yang dapat meningkatkan tekanan intra-abdomen. Latihan fisik pasien perlu didampingi oleh tenaga profesional/pelatih yang berpengalaman karena ada larangan untuk gerakan tertentu.[14]
Pelatih bisa menyusun program latihan dan memastikan pasien melakukan gerakan dengan benar dan latihan tersebut bisa ditingkatkan untuk mendapatkan perkembangan.[14]
Gerakan tertentu akan memperburuk diastasis recti, sehingga perlu dihindari saat latihan fisik dan aktivitas sehari-hari. Aktivitas fisik pasca lahiran atau elama masa nifas memerlukan beberapa modifikasi, yaitu:
- Hindari mengangkat barang yang lebih berat dari bayi
- Saat bangun tidur ubah posisi menyamping dan gunakan lengan untuk mendorong diri
- Hindari latihan yang meningkatkan tekanan intra-abdominal (seperti crunch dan sit-up)[8]
Elastic belly bands sebagai alat pengikat bisa digunakan untuk membantu menahan perut dan menopang punggung bagian bawah. Namun, penggunaan band tidak dapat menyembuhkan diastasis recti dan tidak akan memperkuat otot core. Alat ini lebih digunakan untuk melatih tubuh dalam melakukan postur yang baik.[8]
Pembedahan jarang dilakukan untuk memperbaiki diastasis recti. Penyedia layanan kesehatan biasanya akan merekomendasikan terapi dan latihan fisik untuk membantu perbaikan diastasis recti sebelum mengusulkan tindakan bedah. Pembedahan dilakukan pada kasus dengan hernia atau indikasi estetika.[8]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan diastasis recti dapat dilakukan dengan penguatan otot core. Karena paling sering terjadi pada wanita hamil, maka program penguatan otot core sebelum hamil menjadi sangat penting. Selain itu, pengendalian berat badan juga diperlukan mengingat obesitas merupakan salah faktor risiko terjadinya diastasis recti.[2,3]
Latihan fisik harus mencakup otot dasar panggul dan otot oblik, beberapa contoh latihan yang bisa dilakukan adalah draw-in while on knees and hands, draw-in while prone, half plank, side plank.[3]
Hindari latihan fisik apapun yang membuat perut menonjol atau yang menyebabkan punggung tegang. Latihan perut yang tidak cocok saat sudah terjadinya diastasis recti antara lain sit-up, straight leg raise, gerakan pilates "the100-an", dan aktivitas rotasi batang tubuh. Jika kelemahan otot core tidak diperbaiki komplikasi nyeri pinggang akan lebih mudah terjadi.[3]
Diastasis recti dapat menyebabkan hernia umbilikal sehingga semenjak terdiagnosis diastasis recti, konsultasi tatalaksana harus segera dilakukan. Jika melakukan latihan fisik untuk memperbaiki diastasis recti, maka setidaknya harus dilakukan evaluasi rutin setiap 4 minggu dengan pengukuran IRD menggunakan kaliper ataupun ultrasonografi (USG) abdomen.[15]