Diagnosis Hernia Hiatus
Hernia hiatus umumnya hanya menimbulkan gejala ringan atau bahkan asimtomatik sehingga diagnosis seringnya ditemukan secara tidak sengaja ketika pasien menjalani rontgen dada atau endoskopi untuk keluhan yang berbeda. Dokter harus menanyakan mengenai keluhan pasien, misalnya nyeri ulu hati, serta faktor risiko yang berhubungan dengan hernia hiatus, misalnya obesitas.
Anamnesis
Kebanyakan hernia hiatus tidak menimbulkan keluhan atau gejala. Hernia hiatus yang menyebabkan komplikasi gastroesofageal reflux disease dapat menyebabkan keluhan seperti:
-
Nyeri ulu hati (heartburn)
- Regurgitasi makanan atau cairan ke dalam mulut
- Refluks asam lambung ke esofagus, terasa asam di kerongkongan [1]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik biasanya tidak membantu untuk menegakkan diagnosis. Namun pada saat pemeriksaan fisik perlu kejelian dalam mencari kondisi yang mempengaruhi perkembangan hiatus hernia, misalnya obesitas, kehamilan, dan asites. [1]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding hernia hiatus terutama adalah angina pektoris.
Angina Pektoris
Nyeri dada pada angina pektoris tidak sama dengan heartburn yang disebabkan oleh refluks asam lambung pada hernia hiatus. Nyeri pada angina pektoris disebabkan oleh iskemi pada miokard. Nyeri terlokalisasi terutama di epigastrium, punggung, leher, rahang, atau bahu.
Nyeri pada angina memiliki inervasi yang sama dengan nyeri dada akibat penyebab esofageal, termasuk hernia hiatus. Untuk itu, dokter perlu menggali faktor risiko kardiak pasien dan melakukan pemeriksaan penunjang terkait untuk membedakan nyeri akibat angina atau hernia hiatus.[7]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk hernia hiatus adalah studi barium saluran cerna bagian atas, endoskopi saluran cerna bagian atas, dan manometri esofagus.
Rontgen Toraks
Rontgen toraks dapat menunjukkan adanya hernia hiatus berukuran besar. Hernia hiatus sering kali ditemukan ketika pasien menjalani rontgen toraks untuk indikasi lain. Walau demikian, pemeriksaan ini kalah akurat dibandingkan studi barium dan hanya dapat mendeteksi hernia yang berukuran besar.
Studi Barium Saluran Cerna Bagian Atas
Pada studi barium saluran cerna bagian atas, dapat ditemukan beberapa gambaran patognomonis untuk mendukung diagnosis hernia hiatus seperti outpouching barium di ujung bawah esofagus, celah lebar di mana lipatan lambung terlihat dalam suatu kontinum dengan yang ada di lambung, terkadang tampak adanya refluks barium. Terkadang, bila defek sangat besar, bisa tampak keseluruhan gaster di dalam rongga toraks. Studi barium juga membantu membedakan hernia hiatus tipe sliding dari hernia hiatus paraesofagus. [1]
Endoskopi Saluran Cerna Bagian Atas
Endoskopi saluran cerna bagian atas dapat dilakukan untuk mendiagnosis hernia hiatus, terutama pada hernia paraesofagus. Selain itu, endoskopi juga berguna untuk mendiagnosis komplikasi, seperti esofagitis erosif, ulkus, Barrett esofagus, atau tumor pada saluran cerna bagian atas, dan untuk melakukan biopsi pada area yang abnormal atau mencurigakan. [1]
Manometri Esofagus
Studi dengan manometri esofagus resolusi tinggi (high-resolution manometry/ HRM) memiliki tingkat akurasi yang tidak inferior dibandingkan studi barium maupun endoskopi saluran cerna bagian atas. Dalam satu studi yang mengevaluasi perbandingan rekaman HRM, endoskopi, dan studi barium dari 90 pasien, HRM memiliki sensitivitas 92% dan spesifisitas 95% untuk mengidentifikasi hernia hiatus dibandingkan dengan endoskopi dan studi barium yang sensitivitasnya adalah 73%. [8]
Klasifikasi Hernia Nontraumatik
Hernia yang didapat secara nontraumatik dibagi menjadi 4 tipe.
Hernia Tipe 1
Hernia tipe 1 merupakan hernia hiatus tipe sliding, yang mana merupakan tipe paling sering (lebih dari 95%). Adanya pelebaran hiatus esofagus dan kelonggaran ligamentum / membran frenoesofageal memungkinkan GEJ dan beberapa bagian gaster, terutama kardia gaster, pindah di atas diafragma. Pada tipe ini orientasi sumbu aksis gaster tetap, tidak berubah.
Hernia Tipe 2
Hernia hiatus tipe 2 merupakan tipe klasik dari hernia paraesofagus, di mana fundus gaster (tanpa GEJ), herniasi ke atas diafragma sepanjang esofagus sebagai akibat dari defek lokal dari ligamentum / membran frenoesofageal. Pada tipe ini dapat terjadi kondisi inkarserata.
Hernia Hiatus Tipe 3
Hernia hiatus tipe 3 merupakan gabungan tipe 1 dan 2.
Hernia Hiatus Tipe 4
Hernia hiatus tipe 4 merupakan hernia hiatus dengan herniasi melalui hiatus esofagus ke dalam mediastinum posterior dari organ abdomen selain usus, seperti kolon, lien, pankreas[17]