Epidemiologi Hernia Hiatus
Secara epidemiologi, kejadian hernia hiatus meningkat sesuai dengan usia. Hernia hiatus lebih sering pada orang tua dibandingkan orang muda, yaitu sebanyak 10% pada pasien berusia lebih dari 40 tahun dan 70% pada pasien yang berusia lebih dari 70 tahun. Hernia hiatus lebih sering terjadi pada wanita oleh karena adanya kehamilan yang menyebabkan peningkatan tekanan intraabdomen.[1]
Global
Insiden hernia hiatus simtomatik yang dilakukan operasi adalah 1 hingga 4,5%. Di Australia, angka kejadian hernia hiatus yang dilakukan operasi meningkat sebesar 14,6% tiap tahunnya.[3,4]
Indonesia
Data epidemiologi hernia hiatus di Indonesia belum terdokumentasi dengan baik. Studi epidemiologi lebih lanjut masih diperlukan.
Mortalitas
Hernia yang mengalami inkarserasi memiliki risiko berkembang menjadi hernia strangulata atau bahkan mengalami perforasi. Jika terjadi perforasi, tingkat mortalitas hernia akan meningkat tajam, hingga sekitar 5%.[5-6]
Sihvo, et al meneliti mortalitas yang terkait dengan hernia paraesofageal dalam studi retrospektif di Finlandia. Lima ratus enam puluh tiga pasien menerima intervensi bedah dan 67 menerima perawatan konservatif untuk hernia paraesofageal. Kematian terjadi pada 32 pasien, di antaranya 29 memiliki penyakit yang konkomitan. Dari 563 pasien yang menjalani intervensi bedah, angka kematian keseluruhan adalah 2,7% (15 pasien), di antaranya 3 pasien meninggal setelah operasi elektif. Dari 67 pasien yang menerima perawatan konservatif, 16,4% (11 pasien) meninggal.[5]