Etiologi Limfadenitis
Etiologi limfadenitis berdasarkan onsetnya dibagi menjadi limfadenitis akut yang kebanyakan disebabkan oleh bakteri dan virus, serta limfadenitis subakut dan kronis yang dapat disebabkan oleh infeksi maupun keganasan.
Limfadenitis Akut
Limfadenitis akut memiliki durasi <2 minggu, dengan penyebab paling banyak adalah bakteri dan virus. Pada pasien anak dengan limfadenitis yang bersifat unilateral, 80% kasus disebabkan oleh Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus. Selain itu, limfadenitis juga dapat disebabkan oleh bakteri anaerob, seperti Fusobacterium spp., Peptostreptococcus spp., dan Porphyromonas spp. Fokus infeksi dari gigi merupakan sumber tersering infeksi bakteri anaerob tersebut.[1,3,7]
Bakteri Francisella tularensis juga merupakan salah satu bakteri yang dapat menyebabkan limfadenitis. Bakteri ini ditularkan melalui vektor hewan kutu. Pada sebagian kecil kasus, limfadenitis akut dapat disebabkan oleh bakteri C.diphtheriae, Y.pestis, dan fungi, seperti Histoplasma, Coccidioides, dan Blastomyces.[3,7]
Beberapa virus yang umum menyebabkan limfadenitis akut, antara lain Epstein–Barr virus (EBV), Cytomegalovirus (CMV), Adenovirus, Human Herpesvirus 6 (HHV–6), Herpes Simplex Virus (HSV), Parvovirus B19, HIV, dan Rubella.[3,7,9]
Limfadenitis Subakut dan Kronis
Limfadenitis yang bersifat subakut atau kronis paling banyak disebabkan oleh Bartonella henselae yang ditularkan melalui cakaran kucing di ekstremitas atas atau batang tubuh. Selain itu, Toxoplasma gondii, Nocardia brasiliensis, dan mycobacterium non–tuberkulosis maupun tuberkulosis juga umum dijumpai. Sebanyak 30–40% kasus tuberkulosis ekstra paru bermanifestasi sebagai limfadenitis.[3,7]
Pada kasus yang tidak mengalami resolusi, meskipun telah ditata laksana secara farmakologis, perlu dicurigai terjadinya keganasan. Beberapa penyebab lain yang jarang ditemui, antara lain:
- Rosai dorfman
- Sarkoidosis
- Histiositosis
- Penyakit Kawasaki
- Kikuchi-Fujimoto
Periodic fever, faringitis, dan adenitis servikal (Sindrom PFAPA)
Stomatitis aftosa[3,7]
Faktor Risiko
Faktor risiko terjadinya limfadenitis, antara lain:
- Memiliki hewan peliharaan atau sering kontak dengan hewan, seperti kucing, ayam, atau kutu binatang
- Indeks massa tubuh (IMT) ≥30 kg/m2
- Kondisi imunokompromais, seperti HIV dan keganasan
- Pelancong atau setelah bepergian ke negara endemis, seperti India dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia
- Konsumsi daging yang tidak dimasak atau mentah
- Sedang mengalami kondisi infeksi lain, seperti infeksi saluran napas atas atau ileitis[4,7,10,11,12]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli