Epidemiologi Alopecia Androgenetik pada Wanita
Epidemiologi alopesia androgenetik pada wanita atau female pattern hair loss (FPHL) meningkat seiring bertambahnya usia. Sekitar 55% wanita di atas 70 tahun mengalami FPHL, dan hanya sebagian kecil kasus terjadi pada masa pubertas. Namun, sebenarnya pria lebih sering mengalami alopesia androgenetik ini.[3,6]
Global
Puncak pertama angka kejadian FPHL terjadi pada masa reproduksi dan puncak kedua setelah menopause. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi hormonal memiliki peran dalam timbulnya FPHL. Semua populasi dapat mengalami FPHL, tetapi wanita dengan ras Kaukasia memiliki prevalensi FPHL lebih tinggi daripada Asia. Berdasarkan penelitian, prevalensi FPHL diidentifikasi pada 5,6% di populasi wanita Korea, 11,8% di Taiwan, dan 32,2% di Australia.[3,5,6]
Indonesia
Hingga artikel ini ditulis, belum ada publikasi/laporan epidemiologi FPHL di Indonesia.
Mortalitas
Kondisi FPHL tidak menyebabkan kematian. Namun, dalam populasi wanita dengan FPHL, dilaporkan peningkatan prevalensi atherosclerosis carotid dan peningkatan mediator inflamasi akut. Beberapa penelitian melaporkan FPHL dapat menjadi indikator awal atau faktor prognostik dalam mendeteksi penyakit dan keberhasilan terapi penyakit sindrom metabolik dan kardiovaskular, sehingga mampu mencegah kejadian kardiovaskular yang mengancam nyawa.[3,4]