Edukasi dan Promosi Kesehatan Alopecia Areata
Edukasi dan promosi kesehatan terkait alopesia atau alopecia areata perlu mencakup kemungkinan penyakit autoimun yang menyertai, faktor risiko progresivitas menjadi alopecia totalis, dan opsi terapi yang tersedia. Penderita perlu diedukasi bahwa kondisi ini tidak mengancam jiwa dan tidak berbahaya.
Edukasi Pasien
Dokter perlu menjelaskan kepada pasien bahwa alopecia areata dapat disebabkan oleh faktor autoimun, genetik, maupun lingkungan. Bila pasien mengalami penyakit autoimun lain, pasien juga sebaiknya menjalani konsultasi dan terapi untuk penyakit tersebut. Namun, Dokter perlu menenangkan pasien dan menjelaskan bahwa alopecia areata sendiri bukan merupakan suatu kondisi yang mengancam nyawa.
Dokter juga menjelaskan kepada pasien tentang opsi terapi medikamentosa maupun nonmedikamentosa, serta rata-rata kecepatan pertumbuhan rambut kembali dengan berbagai terapi tersebut. Selain itu, dokter menjelaskan kemungkinan efek samping dari tiap terapi dan kemungkinan kegagalan atau progresivitas alopecia.
Alopecia areata berdampak pada kondisi psikologis penderita karena fungsi kosmetik terganggu. Penderita dapat dianjurkan untuk menggunakan wig atau aksesoris rambut untuk meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi dampak psikologis yang bersifat negatif sementara terapi dilakukan.[1-3,6]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasien dan keluarga perlu diedukasi untuk mencari bantuan dokter, psikolog, maupun organisasi pendukung jika pasien mengalami penurunan rasa percaya diri, depresi atau munculnya ide bunuh diri, penarikan diri dari lingkungan, gangguan belajar (pada anak), maupun perubahan perilaku.[2,6]
Penyakit autoimun merupakan salah satu faktor risiko alopecia areata. Bila pasien juga mengalami penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik, vitiligo, psoriasis, rheumatoid arthritis, dan inflammatory bowel disease, maka kondisi-kondisi tersebut juga sebaiknya mendapatkan konsultasi dan manajemen.[1,2,8]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur