Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Alopecia Areata general_alomedika 2022-11-29T09:03:41+07:00 2022-11-29T09:03:41+07:00
Alopecia Areata
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Alopecia Areata

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Penatalaksanaan alopesia atau alopecia areata dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti luasnya daerah rambut yang hilang, usia pasien, biaya, dan besarnya dampak psikososial kehilangan rambut pada pasien. Terapi medikamentosa dapat berupa kortikosteroid, minoxidil, dan agen imunoterapi. Sementara itu, terapi nonmedikamentosa dapat berupa fototerapi, laser, dan krioterapi.[2,4,16]

Medikamentosa

Jenis medikamentosa yang umum digunakan untuk tata laksana alopecia areata adalah kortikosteroid yang diberikan secara intralesi, topikal, maupun oral. Selain itu, opsi obat lain adalah minoxidil, methotrexate, dan agen imunoterapi topikal.

Kortikosteroid Intralesi

Kortikosteroid, terutama yang diberikan secara intralesi, merupakan tata laksana lini pertama alopecia areata. Indikasi kortikosteroid intralesi adalah alopecia areata varian patchy dengan luas yang terbatas, serta alopecia pada bagian tubuh yang sensitif seperti alis. Terapi ini juga dapat menjadi terapi tambahan pada kasus alopecia areata yang bersifat luas

Salah satu kortikosteroid yang umum digunakan adalah triamcinolone acetonide 10 mg/ml yang diberikan secara bolus sebanyak 0,1 ml pada luas area 1 cm2 dan berjarak 1 cm antar lokasi injeksi. Injeksi perlu diulang setiap 2 minggu sebanyak 3 kali hingga pertumbuhan rambut terjadi. Studi menunjukkan bahwa pertumbuhan rambut dapat bertahan selama 6 bulan pada 50–95% pasien.

Kortikosteroid intralesi tidak dapat digunakan pada kasus alopecia luas. Kortikosteroid berpotensi menimbulkan efek samping berupa atrofi kulit pada lokasi injeksi, penurunan densitas tulang pada lansia, peningkatan tekanan intraokuler, glaukoma, dan katarak bila diinjeksi dekat dengan mata.[4,16]

Kortikosteroid Topikal

Meskipun memberikan hasil yang inferior dibandingkan kortikosteroid intralesi, sediaan kortikosteroid topikal biasanya digunakan sebagai alternatif, terutama jika kasus terjadi pada anak. Regimen yang dapat digunakan adalah clobetasol propionate 0,05%, hydrocortisone 1%, dan krim fluocinolone acetonide 0,2%. Pertumbuhan rambut dapat terlihat setelah 12–24 minggu pemberian.

Efek samping penggunaan kortikosteroid topikal adalah gatal, rasa terbakar, erupsi acneiformis pada wajah, striae, telangiektasis, dan atrofi kulit. Penelitian menunjukkan pemberian spironolactone dapat mengurangi efek samping atrofi akibat pemberian kortikosteroid topikal.[4,5,16]

Kortikosteroid Oral

Penggunaan kortikosteroid oral atau sistemik dapat bermanfaat pada alopecia areata, kecuali tipe universal dan ophiasis. Kortikosteroid oral dapat digunakan pada kasus alopecia areata yang progresif dan luas. Pemberian selama 6 minggu terbukti mampu menstimulasi pertumbuhan rambut.

Penggunaan 40 mg prednison selama 8 minggu yang dipadukan dengan kortikosteroid intralesi, minoxidil 5%, dan clobetasol solution selama 2 kali seminggu dapat memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan rambut. Namun, penggunaan kortikosteroid oral dapat menimbulkan efek samping supresi aksis hipotalamus-hipofisis, gangguan tulang dan mata, serta perburukan hipertensi atau diabetes.[5,16]

Minoxidil

Minoxidil tidak dapat digunakan sebagai monoterapi pada kasus alopecia areata. Obat ini perlu dikombinasikan dengan kortikosteroid intralesi atau topikal. Sediaan yang digunakan adalah minoxidil dengan konsentrasi 5% dalam bentuk foam atau solution karena konsentrasi yang lebih tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan pada area tubuh lain.

Penggunaan minoxidil dilaporkan tidak efektif pada pasien dengan alopecia areata yang luas. Minoxidil juga berpotensi menimbulkan efek samping berupa gatal, dermatitis, pertumbuhan rambut vellus, dan takikardia.[5,16]

Methotrexate

Methotrexate diindikasikan pada alopecia yang tidak merespons regimen standar, serta alopecia yang bersifat parah atau refrakter. Penggunaan methotrexate dengan dosis 15–25 mg dilaporkan mampu menginduksi pertumbuhan rambut kembali pada 57% penderita. Prevalensi pertumbuhan rambut ditemukan lebih tinggi bila methotrexate dikombinasikan dengan prednison oral 10–20 mg/hari.[16]

Imunoterapi Topikal

Agen imunoterapi topikal yang dapat digunakan untuk kasus alopecia areata adalah difenilsiklopropenon (DPCP) dan squaric acid dibutylester (SADBE). DPCP dapat diindikasikan pada penderita alopecia ekstensif, sedangkan SADBE diberikan sebagai alternatif apabila pemberian DPCP tidak memberikan respons.

Pemberian DPCP diawali dengan penggunaan pada area sirkuler dengan diameter 4 cm dan konsentrasi 2%. Setelah 1 minggu, terapi dilanjutkan dengan konsentrasi 0,001%. Konsentrasi ditingkatkan setiap minggu hingga penderita mengalami dermatitis ringan yang ditunjukkan dengan rasa gatal dan eritema selama 36 jam. Konsentrasi yang menyebabkan dermatitis ringan tersebut diberikan setiap minggu.

Setelah 48 jam pemberian DPCP, kulit kepala harus ditutup untuk menghindari paparan cahaya. Sebanyak 47% penderita akan mengalami pertumbuhan rambut kembali dalam 6 bulan pertama dan 20% akan mengalaminya dalam waktu 6 bulan hingga 1 tahun. Imunoterapi ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan berpotensi menyebabkan dermatitis, limfadenopati servikal, dan limfadenopati oksipital.[5,16]

Nonmedikamentosa

Tata laksana nonmedikamentosa untuk penderita alopecia areata meliputi fototerapi dan laser, krioterapi, serta tata laksana kosmetik.[5,16]

Fototerapi dan Laser

Prinsip fototerapi adalah penggunaan sinar ultraviolet (UV) yang dapat mengurangi jumlah serta aktivitas sel Langerhans. Sinar UV dapat mensupresi reaksi proinflamasi sehingga rambut kembali tumbuh beberapa bulan setelah tindakan. Terapi ini dapat menjadi pilihan bagi pasien yang tidak cocok atau gagal merespons terapi lainnya.

Pada lesi tunggal atau beberapa kasus alopecia universal, penggunaan laser 308 nm telah terbukti efektif. Penggunaan narrowband ultraviolet b (NBUVB) juga dilaporkan efektif pada penderita dengan alopecia areata yang berat.[5,17]

Krioterapi

Mekanisme krioterapi dalam tata laksana alopecia areata melibatkan proses modulasi pertumbuhan rambut melalui regulasi sistem imun, terutama mengurangi interleukin-17, granzyme B, dan pelepasan serta aktivasi sel T.[5,18]

Tata Laksana Kosmetik

Penggunaan protesa kulit kepala diindikasikan pada alopecia areata tipe ekstensif dengan keterlibatan >50% kulit kepala. Penggunaan protesa bertujuan untuk menutupi daerah kulit kepala yang mengalami kebotakan.

Penggunaan rambut tambahan secara semipermanen juga dapat melengkapi penggunaan protesa untuk menutupi hilangnya rambut. Rambut tambahan tersebut biasa bertahan selama 8 minggu. Untuk mengatasi hilangnya rambut di daerah alis, penggunaan alis artifisial, tato semipermanen, dan manual microblading dapat menjadi pertimbangan.[16]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

2. Pratt C, King L, Messenger A, et al. Alopecia areata. Nature Reviews Disease Primers. 2017;3(1):1-17.
4. Dainichi T, Kabashima K. Alopecia areata: What’s new in epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and therapeutic options?. Journal of Dermatological Science. 2017;86(1):3-12.
5. Finner A. Alopecia areata: Clinical presentation, diagnosis, and unusual cases. Dermatologic Therapy. 2011;24(3):348-354.
16. Strazzulla L, Wang E, Avila L, et al. Alopecia areata. Journal of the American Academy of Dermatology. 2018;78(1):15-24.

Diagnosis Alopecia Areata
Prognosis Alopecia Areata

Artikel Terkait

  • Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
    Rambut Rontok, Keluhan yang Banyak Ditanyakan Secara Telekonsultasi Selama Pandemi COVID-19
  • Red Flags Rambut Rontok
    Red Flags Rambut Rontok
  • Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
    Penggunaan Platelet-Rich Plasma pada Wanita dengan Alopecia Androgenetik
  • Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
    Minoxidil Topikal VS Oral dalam Penanganan Alopecia
  • Korelasi Antara Alopecia Androgenetik dan Merokok
    Korelasi Antara Alopecia Androgenetik dan Merokok

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Maret 2024, 07:55
Pitak di kepala sejak lahir disertai rasa nyeri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Usia 20 tahun, mengalami pitak sejak lahir dan sekarang terasa nyeri, mohon sarannya🙏
Anonymous
Dibalas 12 Februari 2024, 16:58
Penipisan rambut pada pasien pria usia 30 tahun
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mari diskusi dok. Pasien menyatakan rambut nya menipis.. Berikut foto klinis..Ini terjadi 2 tahun terakhir.. Tetapi katanya tidak terlihat rontokan rambut...
Anonymous
Dibalas 23 November 2023, 10:22
Vitamin apa untuk membantu pertumbuhan rambut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Vitamin / terapi untuk memanjangkan rambut apa ya dok? Jdi bukan untuk menebalkan rambut botak, tapi mempercepat pertumbuhan rambut saja agar cepat panjang....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.