Prognosis Alopecia Areata
Prognosis progresivitas alopesia atau alopecia areata menjadi alopecia totalis atau alopecia universalis adalah sekitar 5%. Progresivitas tergantung pada berbagai faktor, seperti subtipe alopecia, derajat keparahan, usia pasien, dan penyakit autoimun.[1]
Komplikasi
Penelitian menunjukkan penderita alopecia areata berisiko 2,57 kali lebih besar untuk menderita dermatitis atopik. Selain dermatitis atopik, penderita juga berisiko lebih besar untuk mengalami kelainan tiroid, anemia defisiensi besi, dan defisiensi vitamin D.[4]
Kondisi alopecia areata juga berdampak pada psikologis penderita. Penderita anak dengan alopecia lebih rentan mengidap depresi terkait penyakit. Penurunan kualitas hidup juga ditunjukkan pada penderita tanpa mengenal usia dan jenis kelamin.
Faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya kualitas hidup adalah:
- Usia 20–50 tahun
- Jenis kelamin perempuan
- Warna kulit terang
- Kehilangan rambut pada 25–99% kulit kepala
- Stres keluarga
- Perubahan pada pekerjaan[2,3]
Prognosis
Prognosis alopecia areata ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Subtipe alopecia areata: subtipe ophiasis memiliki prognosis paling buruk
- Derajat keparahan hilangnya rambut, terutama saat pertama kali terdiagnosis
- Durasi hilangnya rambut
- Usia onset: semakin muda usia saat alopecia muncul, prognosis semakin buruk
- Penderita penyakit autoimun
- Perubahan kuku
- Riwayat keluarga[1,2,7]
Penilaian derajat keparahan alopecia areata dapat dilakukan dengan skor Severity of Alopecia Tool (SALT) II. Derajat hilangnya rambut dinilai berdasarkan luasnya area kehilangan rambut pada empat kuadran kulit kepala. Setiap kuadran memiliki nilai persentase yang berbeda (sisi kanan dan kiri masing-masing sebesar 18%, bagian atas kepala sebesar 40%, dan bagian belakang kepala sebesar 24%). Prognosis dinilai berdasarkan persentase kehilangan rambut dan temuan klinis.[2,19]
Sebanyak 34–50% penderita dapat mengalami penyembuhan secara spontan dalam waktu 1 tahun. Sebanyak 67% penderita dengan kehilangan rambut <25% akan menunjukkan pertumbuhan rambut kembali, sedangkan penderita alopecia total akan cenderung tetap stabil atau mengalami perburukan.[1,2]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur