Diagnosis Dermatitis Kontak Iritan
Diagnosis dermatitis kontak iritan (DKI) ditegakkan berdasarkan temuan klinis. Anamnesis biasanya didapatkan keluhan perih atau sensasi terbakar pada kulit setelah terekspos dengan iritan. Gambaran lesi dapat berbentuk eritema, vesikel, dan bula pada fase akut, sedangkan pada fase kronik akan tampak likenifikasi dan fisura.
Anamnesis
Pada anamnesis, keluhan yang sering disampaikan pasien adalah rasa perih seperti terbakar, gatal, dan nyeri yang timbul setelah paparan zat iritan tertentu. Keluhan nyeri atau sensasi terbakar cenderung dominan pada dermatitis kontak iritan.
Beberapa pekerjaan tertentu membuat pasien lebih mungkin terpapar dengan zat iritan, misalnya pekerja medis, petani, montir, dan tukang masak. Tetapi, paparan non okupasional juga tetap harus ditanyakan, misalnya dari deterjen, pembersih lantai, dan parfum.[1-6]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dermatitis kontak iritan meliputi inspeksi dan palpasi. Pada lesi akut akan tampak edema, eritema, dan ulserasi, sedangkan gambaran erupsi eksematosa, eritema, dan fisura, kering dapat terlihat pada dermatitis kontak iritan kronik. Kelainan kulit juga dapat disertai dengan gambaran infeksi sekunder.[3]
Gambar 1. Maserasi kulit pada dermatitis kontak iritan akibat povidone iodine. Sumber: Openi, 2009
Diagnosis Banding
Diagnosis banding dermatitis kontak iritan di antaranya dermatitis kontak alergi, dermatitis atopik, dan dishidrosis.
Dermatitis Kontak Alergi
Lesi kulit dermatitis kontak alergi terkadang sulit dibedakan dengan dermatitis kontak iritan. Anamnesis tentang riwayat kontak dengan zat iritan dan riwayat alergi dapat membantu membedakan keduanya.
Keluhan utama pada dermatitis kontak alergi biasanya berupa gatal. Gambaran lesi pada dermatitis kontak alergi umumnya berbatas tegas dan timbul pada area yang tidak tertutup pakaian.
Dermatitis atopik
Dermatitis atopik dapat memberikan gambaran ujud kelainan kulit serupa dengan dermatitis kontak iritan. Pada dermatitis atopik, lesi kulit lebih luas dibandingkan dermatitis kontak iritan dan umumnya terdapat keterlibatan regio fleksor.
Eczema Dishidrotik
Eczema dishidrotik sering timbul di tangan dan kaki dalam bentuk vesikel yang dalam, mirip bentukan tapioka, disertai eritema dan skuama.[12]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk membantu penegakan diagnosis kasus dermatitis kontak iritan di antaranya uji tempel untuk menyingkirkan diagnosis dermatitis kontak alergi dan reflectance confocal microscopy.
Uji Tempel
Uji tempel dilakukan untuk membedakan dermatitis kontak iritan dan alergi. Pada kasus dermatitis kontak iritan, hasil uji tempel akan negatif.[2,9]
Reflectance Confocal Microscopy
Pemeriksaan reflectance confocal microscopy pada kasus dermatitis kontak iritan menunjukkan gambaran parakeratosis dan detachment corneocyte pada lapisan stratum korneum pada fase dini. Sejak minggu pertama sudah mulai tampak exocytosis, spongiosis, nekrosis, serta vesikel di lapisan stratum granulosum dan spinosum.
Selain itu, tampak dilatasi kapiler pada papilla dermal dan infiltrat perivaskular superfisial. Berbeda dengan dermatitis kontak alergi dimana tidak ditemukan parakeratosis dan detachment corneocyte.[6]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja