Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Granuloma Piogenik admin 2022-05-17T13:44:32+07:00 2022-05-17T13:44:32+07:00
Granuloma Piogenik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Granuloma Piogenik

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan granuloma piogenik bertujuan untuk menghilangkan jaringan dan mencegah rekurensi. Terapi yang umum digunakan untuk granuloma piogenik adalah eksisi. Metode eksisi yang dapat digunakan bervariasi berdasarkan lokasi lesi, ukuran, dan keinginan pasien. Metode untuk eksisi dapat menggunakan kuretase, elektrokauter, radiosurgery, cryosurgery, sclerotherapy, atau terapi laser.[7,11,12]

Penatalaksanaan Secara Umum

Sampai sekarang, tidak ada konsensus mengenai pendekatan optimal untuk pengobatan granuloma piogenik. Dalam literatur ilmiah, modalitas pengobatan dijelaskan dalam seri dan laporan kasus, serta belum ada uji klinis acak  terkontrol yang dilakukan.[18]

Tergantung pada area, ukuran dan keinginan pasien, kuretase, elektrokauter, radiosurgery, cryosurgery, sclerotherapy, atau perawatan laser dapat dipilih. Namun, dalam kasus di mana ada kemungkinan tumor ganas, teknik yang dipilih untuk pengangkatan lesi haruslah yang dapat menyediakan sampel untuk analisis histopatologi.[18,23]

Eksisi Bedah

Perawatan granuloma piogenik terdiri dari eksisi yang dilaporkan menghasilkan tingkat kekambuhan terendah.

Untuk area yang tidak sensitif secara kosmetik, direkomendasikan untuk melakukan eksisi bedah full-thickness, karena memberikan spesimen yang optimal untuk konfirmasi diagnosis secara histologis dan memiliki tingkat kekambuhan yang paling rendah. Jaringan parut adalah kelemahan utama dari perawatan bedah. Oleh karena itu, untuk area di mana jaringan parut dapat menjadi masalah, pilihan perawatan lain dapat dipertimbangkan juga.[18,23]

Laser

Laser dioda dengan panjang gelombang antara 808 hingga 980 nm atau laser solid-state neodymium - yttrium aluminium garnet (Nd:YAG), laser erbium-YAG dan laser CO2 telah dilaporkan digunakan pada kasus granuloma piogenik. Laser Erbium-YAG tidak memiliki koagulasi, sehingga tidak disarankan pada lesi yang lebih besar.

Cryotherapy

Cryotherapy dengan nitrogen cair telah dimanfaatkan dalam pengobatan granuloma piogenik kecil dengan risiko kekambuhan yang rendah. Namun, cryotherapy tidak memungkinkan konfirmasi histologis. Oleh karena itu, dalam kasus di mana kanker dicurigai, cryotherapy tidak boleh dipilih.[18,24,25]

Pilihan Terapi Lainnya

Telah dilaporkan penggunaan terapi fotodinamik dengan asam 5-aminolevulinat untuk kasus granuloma piogenik tunggal pada jari.[11]

Berbagai pengobatan topikal atau intralesi telah dilaporkan dalam pengelolaan PG, termasuk skleroterapi, kortikosteroid intralesi, bleomisin intralesi, dan ligasi jahitan. Kelemahan dari modalitas ini adalah ketidakmampuan untuk melakukan pemeriksaan histologis dan tingkat kekambuhan yang tinggi. Selain itu, sangat sedikit bukti ilmiah yang tersedia untuk metode ini. Oleh karena itu, modalitas ini harus dipilih hanya jika yang lain tidak memungkinkan untuk pasien.[18]

Terapi Pada Anak

Pada pasien anak, terapi topikal atau oral menggunakan antagonis reseptor beta-adrenergik seperti timolol atau propranolol telah teruji efektif. Granuloma piogenik periungual dapat diterapi dengan krim propranolol 1% secara topikal. Sedangkan untuk granuloma piogenik okular, dapat diterapi dengan tetes mata timolol 0,5% dua kali sehari selama 21 hari. Kedua terapi tersebut membutuhkan monitoring ketat.[11,13-15]

Terapi Granuloma Piogenik Oral

Pada tipe granuloma piogenik oral, pilihan terapi yaitu eksisi secara bedah dengan kuretase subperiosteal yang bertujuan untuk mencegah rekurensi. Selain itu, edukasi mengenai oral hygiene dan tindakan root scaling and planning dapat membantu mencegah iritan seperti plak dan benda asing lain yang dapat meningkatkan angka rekurensi.[16]

Terapi pada Kasus Granuloma Piogenik Pasca Luka Bakar

Pada kasus granuloma piogenik yang muncul setelah luka bakar, lesi yang luas dapat diterapi dengan full thickness skin excision dan debridement. Setelah itu dapat dilakukan graft kulit yang terdiri dari lapisan dermis dan epidermis. Kasus ini sangatlah jarang, dengan mekanisme patologis yang masih belum diketahui. Perlu dilakukan konfirmasi histopatologi dan juga kultur luka untuk melihat adanya keterlibatan patogen lain pada lesi.[17]

Referensi

7. Koo MG, Lee SH, Han SE. Pyogenic Granuloma: A Retrospective Analysis of Cases Treated Over a 10-Year. Arch Craniofac Surg. 2017 Mar;18(1):16-20. doi: 10.7181/acfs.2017.18.1.16. Epub 2017 Mar 25. PMID: 28913297; PMCID: PMC5556737.
11. Wollina U, Langner D, França K, Gianfaldoni S, Lotti T, Tchernev G. Pyogenic Granuloma - A Common Benign Vascular Tumor with Variable Clinical Presentation: New Finding and Treatment Options. Open Access Maced J Med Sci. 2017;5(4):423-426. Published 2017 Jul 13. doi:10.3889/oamjms.2017.111
12. Akamatsu T, Hanai U, Kobayashi M, Miyasaka M. Pyogenic Granuloma: A Retrospective 10-year Analysis of 82 Cases. Tokai J Exp Clin Med. 2015 Sep 20;40(3):110-4. PMID: 26369264.
13. Oke I, Alkharashi M, Petersen RA, Ashenberg A, Shah AS. Treatment of Ocular Pyogenic Granuloma With Topical Timolol. JAMA Ophthalmol. 2017;135(4):383–385. doi:10.1001/jamaophthalmol.2017.0110
14. Gupta D, Singh N, Thappa DM. Is timolol an effective treatment for pyogenic granuloma? Int J Dermatol. 2016 May;55(5):592-5. doi: 10.1111/ijd.13237. Epub 2016 Feb 12. PMID: 26872444.
15. Mashiah J, Hadj-Rabia S, Slodownik D, Harel A, Sprecher E, Kutz A. Effectiveness of topical propranolol 4% gel in the treatment of pyogenic granuloma in children. J Dermatol. 2019 Mar;46(3):245-248. doi: 10.1111/1346-8138.14740. Epub 2018 Dec 28. PMID: 30593715.
16. Gadea RC, Cartagena LA, Cáceres LTA. Oral pyogenic granuloma diagnosis and treatment: a series of cases. Revista odontológica mexicana, 2017. 21(4), 253-261.
17. Keshavarzi A, Dahmardehei M, Emami A, Ghadimi T, Bouzari B. Management of Pyogenic Granulomas Following Burn Wounds. World J Plast Surg. 2021;10(3):117-120. doi:10.29252/wjps.10.3.117
18. Lawley LP. Pyogenic granuloma (lobular capillary hemangioma). Uptodate. 2020.
19. Piraccini BM, Bellavista S, Misciali C, Tosti A, de Berker D, Richert B. Periungual and subungual pyogenic granuloma. Br J Dermatol. 2010;163(5):941.
20. Curr N, Saunders H, Murugasu A, Cooray P, Schwarz M, Gin D. Multiple periungual pyogenic granulomas following systemic 5-fluorouracil. Australas J Dermatol. 2006;47(2):130.
21. Devillers C, Vanhooteghem O, Henrijean A, Ramaut M, de la Brassinne M. Subungueal pyogenic granuloma secondary to docetaxel therapy. Clin Exp Dermatol. 2009;34(2):251. Epub 2008 Dec 22.
22. Megaly M, Boshra N. Pyogenic granuloma-like Kaposi's sarcoma. Lancet. 2015.
23. Lee J, Sinno H, Tahiri Y, Gilardino MS. Treatment options for cutaneous pyogenic granulomas: A review. J Plast Reconstr Aesthet Surg 2011; 64:1216
24. Ghodsi SZ, Raziei M, Taheri A, Karami M, Mansoori P, Farnaghi F. Comparison of cryotherapy and curettage for the treatment of pyogenic granuloma: a randomized trial. Br J Dermatol. 2006;154(4):671.
25. Mirshams M, Daneshpazhooh M, Mirshekari A, Taheri A, Mansoori P, Hekmat S. Cryotherapy in the treatment of pyogenic granuloma. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2006;20(7):788.

Diagnosis Granuloma Piogenik
Prognosis Granuloma Piogenik
Diskusi Terkait
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 09 April 2025, 16:28
Benjolan merah di wajah, tidak nyeri, tidak gatal
Oleh: dr.Rahayu Mentari
4 Balasan
Px usia 29thn. Mengeluhan kan benjolan sperti d gmbar. Tdk nyeri, tdak gatal..Sebelum na bulan februari sudah da tp di tusuk dengam jarum keluar darah.....
Anonymous
Dibalas 31 Juli 2024, 20:14
Benjolan dibagian sela kuku ibu jari kaki
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, saya mempunya pasien terdapat benjolan dibagian sela kuku jempol kaki, sudah 2 minggu. Awalnya pasien seing menusuk tusuk selakuku jempol...
Anonymous
Dibalas 23 Februari 2024, 11:11
Luka gores menjadi infeksi di jari kelingking kanan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin diskusi kasus saya memiliki pasien wanita dengan keluhan awalnya terkena luka gores di jari kelingking tangan, 1 minggu kemudian luka...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.