Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hiperpigmentasi Pascainflamasi general_alomedika 2022-12-23T09:57:16+07:00 2022-12-23T09:57:16+07:00
Hiperpigmentasi Pascainflamasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hiperpigmentasi Pascainflamasi

Oleh :
dr.Dina Fauziah
Share To Social Media:

Hiperpigmentasi pasca inflamasi (HPI) merupakan kondisi hipermelanosis di daerah epidermis atau dermis yang didapat setelah kondisi inflamasi atau injuri di kulit. Meski kondisi ini bisa ditemui pada berbagai tipe kulit, namun seringkali kondisi ini ditemui pada pasien dengan tipe kulit fitzpatrick skin type (FST) IV-VI dikarenakan peningkatan reaktivitas melanosit di kulit.[1,2]

HPI seringkali muncul dengan makula gelap dan patches yang timbul di lokasi yang sama dengan distribusi lesi inflamasi yang menjadi pemicu awal HPI. Reaksi hipermelanosis ini dapat disebabkan oleh penyakit kulit seperti jerawat, dermatitis atopik, tinea, prosedur kutaneus (pasca ekstraksi komedo, pasca laser wajah), radiasi ultraviolet, trauma, dan obat-obatan.[1-3]

shutterstock_1276345081-min

HPI dapat mempengaruhi kondisi psikologis pasien secara mendalam dan memiliki asosiasi positif dengan penurunan kualitas hidup pasien. Terlebih karena proses penyembuhan HPI dapat memakan waktu beberapa bulan hingga tahun untuk sembuh total meski dengan terapi yang tepat.[4-7]

Terapi gold standard untuk HPI saat ini adalah terapi topikal. Namun, beberapa terapi tambahan seperti peeling kimia dan terapi laser juga sudah mulai sering digunakan. Kedua terapi tersebut dapat membantu mempercepat hasil terapi yang positif.[4-7]

Referensi

1. Halder RM, Nootheti PK. Ethnic skin disorders overview. J Am Acad Dermatol. 2003;48(6 Suppl):S143–8.
2. Taylor S, Grimes P, Lim J, Im S, Lui H. Postinflammatory hyperpigmentation. J Cutan Med Surg. 2009;13(4):183–91.
3. Kaufman, Bridget P., Aman, Taulun., Alexis, Andrew F. Postinflammatory Hyperpigmentation: Epidemiology, Clinical Presentation, Pathogenesis and Treatment.Am J Clin Dermatol. 2018. https://doi.org/10.1007/s40257-017-0333-6.
4. Lacz NL, Vafaie J, Kihiczak NI, Schwartz RA. Postinflamma- tory hyperpigmentation: a common but troubling condition. Int J Dermatol. 2004;43(5):362–5.
5. Darji K, Varade R, West D, Armbrecht ES, Guo MA. Psy- chosocial impact of post inflammatory hyperpigmentation in patients with acne vulgaris. J Clin Aesthet Dermatol. 2017;10(5):18–23.
6. Joshi SS, Boone SL, Alam M, Yoo S, White L, Rademaker A, et al. Effectiveness, safety, and effect on quality of life of topical salicylic acid peels for treatment of post inflammatory hyper- pigmentation in dark skin. Dermatol Surg. 2009;35(4):638.
7. Callender VD, Alexis AF, Daniels SR, Kawata AK, Burk CT, Wilcox TK, et al. Racial differences in clinical characteristics, perceptions and behaviors, and psychosocial impact of adult female acne. J Clin Aesthet Dermatol. 2014;7(7):19–31.

Patofisiologi Hiperpigmentasi Pa...

Artikel Terkait

  • Hiperpigmentasi pada Kulit Wajah: Penyebab dan Diagnosis
    Hiperpigmentasi pada Kulit Wajah: Penyebab dan Diagnosis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 08 Januari 2025, 19:40
Bekas Tes Mantoux bagaimana cara memudarkannya
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dok, izin bertanya bagaimana cara memudarkan hasil tes mantoux di kulit yang saat ini berbekas dan sangat terlihat setelah pemeriksaan dengan hasil...
dr.putra dwi noviono
Dibalas 26 Juni 2024, 18:44
Kehitaman di kaki sudah 6 bulan
Oleh: dr.putra dwi noviono
6 Balasan
Mohon arahan dokter .px dgan keluhan kehitaman di kaki sejak 3 bulan awal gatal dan ber air saya beri gentamicin salep dan cetirizine luka sudah tidak kering...
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2024, 22:15
Terapi untuk menghilangkan bopeng dan hiperpigmentasi bekas cacar
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo Dokter. Saya ingin bertanya. Apa saja terapi yang bisa digunakan untuk menghilangkan bekas cacar seperti bopeng dan hiperpigmentasi. Terima kasih...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.