Etiologi Hiperpigmentasi Pascainflamasi
Etiologi hiperpigmentasi pasca inflamasi (HPI) disebabkan dari berbagai macam inflamasi di kulit. HPI disebabkan oleh kondisi intrinsik kulit seperti akne vulgaris, dermatitis atopic, impetigo, eczema atau cidera eksternal pada kulit serta obat-obatan. Penyebab tersering dari HPI adalah acne vulgaris terutama pada populasi kulit berwarna.[3,5,6]
Etiologi Endogen
Berikut ada sebab HPI secara endogen, yaitu:
- Infeksi: impetigo, dermatofitosis, herpes zoster, herpes simplex, pityriasis versicolor, onchocerciasis, varicella, dan sebab eksantema viral
- Alergi dan imunologi: reaksi insect bite, papular urtikaria, dermatitis atopik, dermatitis kontak, sistemik lupus eritematosus, dermatomyositis, skleroderma, morphea, immunobullous disorder, chronic graft-versus-host disease, sarcoidosis
- Penyakit papuloskuamosa: psoriasis, lichen planus, pityriasis rosea, lichen simplex chronicus
- Lainnya: acne vulgaris, mycosis fungoides[1-3]
Etiologi Eksogen
Berikut sebab-sebab HPI secara eksogen, yaitu:
- Obat-obatan: erupsi obat hipersensitivitas, fixed drug eruption
- Prosedur dan physical agents: injuri minor, luka bakar, friksi, terapi radiasi, dermabrasi, krioterapi, laser, intense pulsed light, chemical peeling[1-3]
Faktor Risiko
HPI bisa muncul pada semua umur dengan insiden yang sama pada laki-laki maupun wanita. Beberapa studi internasional menunjukkan HPI lebih banyak ditemukan pada populasi Asia, Afrika, dan Amerika selatan. Namun pada populasi-populasi tersebut insiden HPI lebih sering ditemui pada individu dengan warna kulit lebih gelap dibanding individu dengan warna kulit yang lebih terang. Sehingga dapat disimpulkan derajat pigmentasi kulit seseorang lebih mempengaruhi risiko terjadinya HPI.[3,8]