Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Iktiosis Vulgaris general_alomedika 2023-08-25T14:11:57+07:00 2023-08-25T14:11:57+07:00
Iktiosis Vulgaris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Iktiosis Vulgaris

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Diagnosis iktiosis vulgaris dapat ditegakkan secara klinis, namun beberapa kasus perlu ditunjang dengan pemeriksaan biopsi kulit. Pada pemeriksaan penunjang akan ditemukan granula keratohialin yang abnormal pada pemeriksaan mikroskop elektron. Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang khusus untuk menegakkan diagnosis.[1,3]

Anamnesis

Penderita dengan iktiosis vulgaris biasanya mengeluhkan kulit kering dan bersisik. Sisik berwarna putih, abu-abu, atau coklat kotor, orang dengan kulit gelap cenderung memiliki sisik berwarna gelap. Pasien juga bisa mengeluhkan kulit kepala terkelupas, serta adanya retakan pada kulit yang menimbulkan rasa sakit di telapak tangan dan telapak kaki pada kasus-kasus yang parah.

Gejala biasanya lebih parah di siku dan pergelangan kaki. Bisa terlihat bercak tebal dan gelap di atas tulang kering. Gejala biasanya memburuk dalam keadaan dingin. Kebanyakan kasus iktiosis vulgaris bergejala ringan.[2]

Pemeriksaan Fisik

Hasil pemeriksaan fisik yang mungkin ditemukan pada penderita iktiosis vulgaris adalah hiperlinearitas pada palmar dan plantar, keratosis pilaris, hiperkeratosis, xerosis, dan kulit retak berlebihan.

Hiperlinearitas artinya tampak banyak garis disertai kulit yang sangat kering. Hiperkeratosis dapat dijumpai pada siku, lutut, dan pergelangan kaki. Hiperkeratosis dapat mengganggu fungsi kelenjar keringat normal, mengakibatkan hipohidrosis.[2,13]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding iktiosis vulgaris antara lain dermatitis kontak alergi, jenis iktiosis lain, dan sindrom Neterthon.[1,9]

Dermatitis Kontak Alergi

Dermatitis kontak alergi disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas tipe 4 yakni hipersensitivitas yang dimediasi sel. Sensitisasi dapat terjadi dalam beberapa minggu sampai bulan.  Pada pemeriksaan histopatologi fase akut akan ditemukan spongiosis atau edema intraepidermal intraseluler, limfosit, dan eosinophil pada epidermis, dan monosit serta histiosit di dermis. Pada tipe kronis, terdapat gambaran spongiosis dengan akantosis, elongasi rete ridge, dan elongasi serta perluasan dari papilla, hiperkeratosis dan infiltrat limfositik.[2]

Sindrom Netherton

Penderita dengan sindrom Netherton cenderung memiliki rambut rapuh dan tajam (trichorrhexis invaginata) yang seringkali tumbuh sangat lambat. Pemeriksaan mikroskopis dari rambut akan terlihat pertumbuhan pada batang rambut seperti batang bambu.[2]

Iktiosis Harlequin

Pada umumnya iktiosis Harlequin sering dijumpai pada bayi prematur yang lahir besar. Hal ini ditandai dengan adanya penebalan yang lebih dalam dari lapisan keratin pada kulit janin. Stratum korneum akan tampak mengkilap, terdapat celah merah yang cenderung membentuk pola-pola geometris. Iktiosis fetalis merupakan manifestasi terberat dari iktiosis. Terjadi kehilangan air melalui kulit secara abnormal dan menyebabkan meningkatnya suhu tubuh.[2,3]

Iktiosis Lamelar

Iktiosis lamelar biasanya didapat sejak lahir dengan gejala menetap seumur hidup. Bentuk parah juga dikenal sebagai eritroderma iktiosiform nonbullosa bawaan. Bayi dengan iktiosis lamellar lahir terbungkus lapisan tipis seperti sarang laba-laba (collodion). Setelah 10-14 hari, kulit itu ditutupi oleh sisik. Gejala dapat berkisar dari penebalan putih atau halus yang dapat terjadi di seluruh tubuh dan mayoritas pada kaki. Kondisi ini dapat menyebabkan penderitaan psikologis yang besar bagi anak-anak dan orang dewasa.[2,9]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada iktiosis vulgaris jarang diperlukan. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan kimia darah dan histopatologi.[1,3]

Pemeriksaan Histopalogi

Hasil biopsi didapatkan adanya penebalan nyata pada lapisan korneum (hiperkeratosis) dan lapisan spinosum (akantosis) dengan papilomatosis ringan. Sedangkan lapisan granulosum dapat normal atau meningkat (hipergranulosis). Bisa juga tampak gambaran keratosis pilaris.

Pada mikroskop elektron dapat sedikit terlihat fragmentasi granula-granula keratohialin dalam sel lapisan granular, sedangkan filamen keratin tampak normal. Pada lapisan dermis bisa terlihat infiltrat di jaringan perivaskuler limfe atau bisa juga normal.[1-3]

Pemeriksaan Kimia Darah

Pada pemeriksaan kimia darah biasanya akan dijumpai kadar sulfat kolesterol yang tinggi, peningkatan mobilitas dari B-lipoprotein dalam elektroforesis, dan kadar sulfatase steroid yang menurun.[1-3]

Referensi

1. Smith FJ, Irvine AD, Terron Kwiakowski A, et al.
Loss-Of-Function Mutations In The Gene Encoding Filaggrin Cause Ichthyosis Vulgaris. Nat Genet. 2006;38(3):337.
2. Schwartz RA, Elston DM. Hereditary and Acquired Ichthyosis Vulgaris. Medscape. 2019. Available at https://emedicine.medscape.com/article/1112753-overview
3. Wulandari N, Komala N, Saulina M, Arifin ED. Iktiosis Harlequin: Kelainan Kulit yang Langka. Media Dermato-Venerologica Indonesiana. 2015;42:438-78.
9. Suraiyah, Soedibyo S, Boediardja SA. Iktiosis Lamellar Pada Anak Dengan Riwayat Bayi Kolodion. Sari Pediatric 2007 9(1):32-38.
13. Shwayder T. Ichthyosis in a Nutshell. Pediatrics in Review. 1999;20(1):5–8.

Epidemiologi Iktiosis Vulgaris
Penatalaksanaan Iktiosis Vulgaris
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Juni 2020, 19:44
Anak usia 3 tahun dengan ruam hilang timbul pada punggung
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alodokter, mau tanya.Anak sy punggung kaya gt.umur jalan 3th.Udah sembuh jadi lagi jadi lagi.Sy baru obatin baby cream sama vaseline petrolium saja.Habis...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.