Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Iktiosis Vulgaris general_alomedika 2022-10-19T15:04:17+07:00 2022-10-19T15:04:17+07:00
Iktiosis Vulgaris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Iktiosis Vulgaris

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Dalam memahami patofisiologi iktiosis vulgaris, sangat penting untuk mengetahui anatomi kulit secara histologi. Dalam keadaan normal, stratum korneum merupakan produk akhir dari diferensiasi epidermis. Stratum korneum terdiri dari korneosit yang kaya protein dan dilingkupi matriks interseluler yang kaya lipid. Integritas antara membran sel dan matriks interselular diumpamakan seperti batu bata dan adukan semen (bricks & mortar) pada suatu bangunan. Lapisan ini berfungsi sebagai penghalang keluarnya cairan tubuh.[7-9]

Sel dari stratum korneum penderita iktiosis lebih kecil dan kurang mengandung ceramide dibandingkan sel kulit normal. Sel yang berukuran kecil menunjukkan sel ini tidak mendatar sehingga permeabilitasnya terhadap air meningkat. Dengan kata lain, stratum korneum lebih rentan terhadap invasi bahan-bahan yang larut dalam air dibandingkan kulit normal. Ceramide merupakan komponen lemak intraseluler pada stratum korneum yang berperan penting dalam menahan air. Kekeringan kulit juga menunjukkan bahwa stratum korneum tidak mampu mempertahankan hidrasi secara adekuat dimana terjadi penurunan kemampuan mengikat air dan peningkatan pengeluaran air transepidermal.[7,10]

Penemuan lain menunjukkan bahwa di lapisan granular epidermis terdapat profilagrin yaitu suatu protein dengan berat molekul tinggi. Profilagrin akan didesfosforilasi menjadi filagrin, yang selanjutnya menyebabkan kerusakan pembentukan faktor pelembab alami (natural moisturizing factor-NMF). Pada iktiosis vulgaris, ekspresi profilagrin pada epidermis menurun atau tidak ada. Abnormalitas biokimia ini berkaitan dengan penurunan jumlah granul keratohialin dan derajat keparahan penyakit.

Filaggrin sendiri merupakan protein epidermal struktural yang penting untuk diferensiasi terminal dan pembentukan barrier kulit. Mutasi FLG akan menyebabkan disorganisasi sitoskeletal, yang efeknya adalah mengurangi kadar NMF, menurunkan hidrasi kulit, serta meningkatkan transepidermal water loss. Transepidermal water loss dapat menyebabkan dehidrasi sehingga perlu segera diatasi dengan pemberian urea topikal.[5,11]

Referensi

5. Thyssen JP, Godoy-Gijon E, Elias PM. Ichthyosis Vulgaris: The Filaggrin Mutation Disease. Br J Dermatol. 2013; 168(6): 1155–1166.
7. Murphrey MB, Miao JH, Zito PM. Histology, Stratum Corneum. NCBI Bookshelf. 2019. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513299/
8. Segre JA. Epidermal Barrier Formation and Recovery in Skin Disorders. J Clin Invest. 2006;116(5):1150-8.
9. Suraiyah, Soedibyo S, Boediardja SA. Iktiosis Lamellar Pada Anak Dengan Riwayat Bayi Kolodion. Sari Pediatric 2007 9(1):32-38.
10. Goldstein AM, Abramovits W. Ceramides and The Stratum Corneum: Structure, Function, And New Methods to Promote Repair. Internation Journal of Dermatology. 2003;42(4):256-9.
11. Hassani B, Isaian A, Shariat M, et al Filaggrin gene polymorphisms in Iranian ichthyosis vulgaris and atopic dermatitis patients. International Journal of Dermatology. 2018:1-3.

Pendahuluan Iktiosis Vulgaris
Etiologi Iktiosis Vulgaris
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Juni 2020, 19:44
Anak usia 3 tahun dengan ruam hilang timbul pada punggung
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alodokter, mau tanya.Anak sy punggung kaya gt.umur jalan 3th.Udah sembuh jadi lagi jadi lagi.Sy baru obatin baby cream sama vaseline petrolium saja.Habis...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.