Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Iktiosis Vulgaris general_alomedika 2022-10-19T15:05:32+07:00 2022-10-19T15:05:32+07:00
Iktiosis Vulgaris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Iktiosis Vulgaris

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Penatalaksanaan iktiosis vulgaris bersifat suportif dengan tujuan mengurangi manifestasi klinis penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi. Kerusakan sawar kulit yang disebabkan oleh iktiosis vulgaris akan memungkinkan patogen menembus epidermis, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi dengan sel-sel penyaji antigen. Pemulihan fungsi sawar kulit dengan emolien dapat mencegah terjadinya hal tersebut. Agen keratolitik bermanfaat untuk mengurangi skuama. Pemberian topikal retinoid atau preparat vitamin D juga cukup efektif. Penambahan petrolatum atau lanolin pada emolien dapat meningkatkan kenyamanan penderita.[2,6]

Urea

Urea mampu mengurangi proliferasi epidermal, memperbaiki sawar kulit, memiliki efek keratolitik, melembutkan kulit, dan mampu memfasilitasi penetrasi zat aktif lain. Urea dilaporkan mampu meningkatkan kemampuan kulit dalam mengikat air dan memiliki potensi iritan yang rendah.

Penggunaan urea dapat dikombinasi dengan zat aktif lain seperti natrium klorida, asam laktat, atau asam retinoat.

Urea kontraindikasi digunakan pada anak usia < 1 tahun.[20]

Gliserol

Gliserol mampu meningkatkan eksfoliasi korneosit dan mempercepat pemecahan desmosom dengan menurunkan kadar desmoglein 1. Sediaan yang disarankan adalah gliserol 5-10%. Sebuah studi menunjukkan bahwa 70% pasien iktiosis vulgaris berespon baik setelah pemberian gliserol.[20]

Natrium Klorida

Natrium klorida bersifat higroskopik sehingga dapat digunakan sebagai pelembab. Pada konsentrasi 5-10%, natrium klorida memiliki efek keratolitik. Idealnya, zat ini dipergunakan sebagai basis hidrofilik.[20]

Asam Laktat

Asam laktat adalah pelembab yang memiliki sifat lebih higroskopik dibandingkan gliserol atau urea. Asam laktat mampu mengurangi keratosis dan dapat ditoleransi dengan baik pada konsentrasi 5%. Penggunaan dalam konsentrasi lebih tinggi tidak disarankan karena meningkatkan risiko iritasi.[20]

Retinoid

Retinoid topikal dapat mengurangi kelengketan dari keratinosit hiperproliferatif abnormal dan dapat mengurangi potensi keganasan. Efek antikeratotik dari retinoid sangat baik, namun karena sering kali menimbulkan iritasi, retinoid biasanya diperuntukkan bagi area khusus seperti tangan, kaki, dan betis.

Pada penggunaan area yang luas dan jangka waktu lama, pengawasan harus dilakukan. Obat ini bersifat teratogenik, sehingga risiko harus disampaikan pada seluruh wanita usia reproduktif dan yang merencanakan kehamilan.[2,6,20]

Additif Untuk Berendam

Contoh zat additif yang bisa ditambahkan pada air rendaman saat pasien mandi adalah minyak. Minyak khusus ini bisa menggandung krim dadih, molase gula buah bit, dan ekstrak kulit padi. Penambahan minyak ini mampu membantu memberikan lipid pada kulit dan membantu keratolisis.

Air mandi juga bisa dicampurkan dengan garam natrium klorida untuk memberi hidrasi dan meningkatkan keratolisis. Namun, kekurangan dari metode ini adalah dapat menimbulkan rasa pedih jika pasien memiliki area yang erosi.

Amylum tritici, amylum oryzae, dan amylum maydis juga bisa digunakan untuk mempercepat keratolisis. Natrium hidrogen karbonat juga bisa dipakai, karena memiliki efek alkali yang diduga mampu melunakkan hiperkeratosis.[20]

Keratolisis Mekanik

Keratolisis mekanik dapat dilakukan setelah pasien berendam 10-20 menit dalam air hangat atau uap air. Keratolisis mekanik dapat dilakukan menggunakan alat yang tersedia secara komersial. Beberapa pilihan adalah alat yang terbuat dari serat mikro dan batu artifisial.[20]

Humektan

Humektan berfungsi untuk meningkatkan kelembaban kulit. Salah satu jenis humektan yang dapat digunakan adalah amonium laktat. Ammonium laktat  berfungsi untuk menjaga hidrasi kulit dan mengurangi keratinisasi epidermal yang berlebihan dengan menghilangkan daya lekat di antara korneosit.[2,6]

Konseling Genetik

Konseling genetik perlu dipertimbangkan pada pasien dengan iktiosis vulgaris. Apabila didapatkan mutasi, maka pertimbangkan manfaat dan risiko dari deteksi prenatal. Jika deteksi prenatal dirasakan perlu, dapat dilakukan pengambilan sampel villi chorionic atau amniocentesis.[20]

Referensi

2. Schwartz RA, Elston DM. Hereditary and Acquired Ichthyosis Vulgaris. Medscape. 2019. Available at https://emedicine.medscape.com/article/1112753-overview
6. Oji V, Traupe H. Ichthyosis: Clinical Manifestations and Practical Treatment Options. Am J Clin Dermatol. 2009;10:351–64.
20. Oji V, Preil ML, Kleinow B, Wehr G, et al. S1 guidelines for the diagnosis and treatment of ichthyoses - update. JDDG: Journal Der Deutschen Dermatologischen Gesellschaft, 2017. 15(10), 1053–1065. doi:10.1111/ddg.13340

Diagnosis Iktiosis Vulgaris
Prognosis Iktiosis Vulgaris
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Juni 2020, 19:44
Anak usia 3 tahun dengan ruam hilang timbul pada punggung
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alodokter, mau tanya.Anak sy punggung kaya gt.umur jalan 3th.Udah sembuh jadi lagi jadi lagi.Sy baru obatin baby cream sama vaseline petrolium saja.Habis...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.