Etiologi Iktiosis Vulgaris
Etiologi iktiosis vulgaris masih belum diketahui pasti. Namun, untuk iktiosis vulgaris bawaan diketahui merupakan kelainan genetik dominan autosomal. Mutasi gen filagrin (FLG) sering dikaitkan dengan patogenesis iktiosis vulgaris.
Sementara itu, iktiosis vulgaris dapatan sering didapatkan pada sindrom paraneoplastik, seperti pada multiple myeloma, karsinoma sel skuamosa, hingga melanoma. Iktiosis vulgaris bawaan juga bisa didapatkan pada penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik.[12,13]
Faktor Risiko
Iktiosis vulgaris bawaan dan dapatan biasanya menunjukkan gejala dan memberat pada lingkungan yang kering ataupun suhu yang dingin. Beberapa kondisi yang diduga sebagai faktor risiko yang dapat memicu terjadinya Iktiosis vulgaris, terutama iktiosis vulgaris dapatan, antara lain:
- Keganasan: karsinoma sel skuamosa, limfoma Hodgkin, limfoma non Hodgkin, leiomyosarcoma, sarcoma Kaposi, multiple myeloma.
- Penyakit autoimun: lupus eritematosus sistemik, dermatomyositis, fasciitis eosinofilik, sarkoidosis.
- Gangguan nutrisi: malnutrisi dan malabsorpsi
- Penyakit metabolik: gangguan hati kronis, penyakit ginjal kronis, hipotiroid, hipertiroid, hipopituitari.
- Penyakit infeksius: HIV, lepra
- Neurologis: simpatektomi
- Penggunaan obat-obatan: cimetidine, clofazimine, hidroksiurea[13-19]