Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Miliaria general_alomedika 2022-11-18T11:22:27+07:00 2022-11-18T11:22:27+07:00
Miliaria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Pendahuluan Miliaria

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Miliaria adalah penyakit kulit yang timbul akibat obstruksi duktus kelenjar keringat ekrin (acrosyringoma) sehingga timbul aliran balik keringat ke epidermis dan dermis. Miliaria sering disebut juga biang keringat oleh masyarakat awam.[1]

Miliaria dapat terjadi di segala usia, pada laki-laki atau wanita. Neonatus memiliki risiko lebih tinggi mengalami miliaria karena duktus kelenjar keringat ekrin yang belum berkembang sempurna. Miliaria banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, dengan udara yang panas dan lembap.[1,2]

Depositphotos_2891075_s-2019-minMiliaria terbagi menjadi beberapa jenis sesuai letak obstruksi duktus, yakni miliaria kristalina, miliaria rubra, dan miliaria profunda. Miliaria rubra adalah jenis miliaria yang paling banyak ditemukan, terutama pada neonatus dan juga pada orang dewasa yang tinggal di daerah beriklim tropis. Lesi miliaria rubra yang mengalami superinfeksi bakteri dapat menimbulkan gambaran miliaria pustulosa. Keluhan pasien miliaria adalah munculnya papul, vesikel, atau pustul kecil-kecil pada kulit dapat berwarna kemerahan, putih, atau sama seperti warna kulit. Miliaria paling sering muncul di daerah kepala, leher, dada, punggung atas, ketiak, dan daerah inguinal.

Diagnosis miliaria ditegakkan secara klinis. Pemeriksaan penunjang dermoskopi berguna untuk membantu diagnosis apabila gambaran miliaria tidak khas atau pada pasien berkulit gelap. Pemeriksaan biopsi bermanfaat membantu diagnosis untuk gambaran miliaria yang menyerupai lesi kulit lain. Pemeriksaan laboratorium tidak perlu dikerjakan secara rutin karena hasilnya kurang bermakna untuk mendiagnosis ataupun mengubah tata laksana miliaria.

Penatalaksanaan miliaria adalah dengan menghindari aktivitas yang menyebabkan keringat berlebihan dan menghindari udara panas. Penatalaksanaan lain juga meliputi anjuran untuk mengenakan pakaian dari bahan yang sejuk dan menyerap keringat, mandi lebih sering, melakukan eksfoliasi kulit, dan mengatasi demam bila ada. Miliaria kristalina bersifat self-limiting dan akan berkurang dalam waktu 24 jam. Miliaria rubra umumnya memerlukan medikamentosa berupa kortikosteroid potensi ringan-sedang. Antibiotik topikal diperlukan untuk kasus miliaria pustulosa.[1]

 

Referensi

1. Guerra KC, Krishnamurthy K. Miliaria. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537176/
2. Dixit S, Jain A, Datar S, Khurana VK. Congenital miliaria crystallina-A diagnostic dilemma. Med J Armed Forces India. 2012;68(4):386-388.

Patofisiologi Miliaria

Artikel Terkait

  • 5 Lesi Kulit pada Neonatus
    5 Lesi Kulit pada Neonatus
Diskusi Terkait
dr.Simon Andri Sihombing
Dibalas 03 April 2025, 16:50
Apakah ada tatalaksana lain untuk miliaria crystalina yang hilang timbul selama 3 bulan selain antihistamin, dexa, dan krim antibiotik?
Oleh: dr.Simon Andri Sihombing
6 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien anak laki-laki usia 6 tahun dengan diagnosa miliaria crystallina di bagian dada kanan dan lutut kanan sudah 3 bulan hilang...
dr.Risa
Dibalas 16 Juli 2024, 07:23
Bercak putih seluruh wajah pada pasien 70 tahun
Oleh: dr.Risa
2 Balasan
Alo dokter. Izin berdikusi pasien saya wanita usia 70 th muncul bercak putih di wajahnya. Pasien mengatakan keluhan ini timbul sudah lama (tidak mengingat...
Anonymous
Dibalas 03 Juni 2024, 20:30
Bintik-bintik putih di jari-jari tangan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. saya punya pasien laki-laki usia 31 tahun. keluhan timbul bintik-bintik putih di jari-jari tangan. kadang gatal. apakah ini termasuk milaria dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.