Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Miliaria general_alomedika 2022-11-18T11:22:35+07:00 2022-11-18T11:22:35+07:00
Miliaria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Patofisiologi Miliaria

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Patofisiologi miliaria didasari oleh obstruksi pada duktus kelenjar keringat ekrin. Obstruksi dapat disebabkan oleh duktus yang belum terbentuk sempurna, debris kulit, atau lapisan biofilm yang dibentuk oleh bakteri Staphylococcus epidermidis. Penggunaan pakaian yang ketat, bahan oklusif seperti kasa perban atau transdermal patch juga dapat menyebabkan terkumpulnya keringat di permukaan kulit sehingga timbul overhidrasi stratum korneum. Overhidrasi stratum korneum dapat mengganggu sementara aliran keringat melalui duktus.[1,3]

Pada kondisi lingkungan yang panas atau seseorang beraktivitas, akan diproduksi keringat lebih banyak. Akibat adanya sumbatan pada duktus, keringat yang seharusnya keluar ke permukaan kulit mengalir balik. Tekanan dari aliran balik keringat menyebabkan duktus ruptur dan terjadi kebocoran keringat yang masuk ke epidermis atau dermis sehingga timbul overhidrasi dan pembengkakan sel yang semakin menyumbat aliran kelenjar keringat.[1]

Pada kondisi lanjut miliaria, dapat terbentuk plug hiperkeratosis yang menyumbat duktus kelenjar keringat ekrin. Keringat yang tidak dapat keluar ke permukaan kulit menimbulkan gejala anhidrosis relatif. Pengeluaran keringat memiliki peran penting dalam termoregulasi tubuh. Berolahraga dan udara panas dapat menimbulkan peningkatan suhu tubuh yang akan memicu tubuh mengeluarkan keringat lebih banyak agar suhu tubuh dapat turun. Apabila proses pengeluaran keringat terganggu, tubuh tidak dapat menurunkan suhunya dan bisa timbul heat exhaustion hingga heat stroke. Heat stroke merupakan kondisi yang dapat mengancam nyawa, sehingga harus dapat membedakan antara heat stroke dengan demam biasa.[1-4]

Referensi

1. Guerra KC, Krishnamurthy K. Miliaria. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537176/
2. Dixit S, Jain A, Datar S, Khurana VK. Congenital miliaria crystallina-A diagnostic dilemma. Med J Armed Forces India. 2012;68(4):386-388.
3. Levin NA. Miliaria. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1070840-overview
4. Baker LB. Physiology of sweat gland function: The roles of sweating and sweat composition in human health. Temperature. 2019;6(3):211-259.

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Pendahuluan Miliaria
Etiologi Miliaria

Artikel Terkait

  • 5 Lesi Kulit pada Neonatus
    5 Lesi Kulit pada Neonatus
Diskusi Terkait
dr.Simon Andri Sihombing
Dibalas 03 April 2025, 16:50
Apakah ada tatalaksana lain untuk miliaria crystalina yang hilang timbul selama 3 bulan selain antihistamin, dexa, dan krim antibiotik?
Oleh: dr.Simon Andri Sihombing
6 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien anak laki-laki usia 6 tahun dengan diagnosa miliaria crystallina di bagian dada kanan dan lutut kanan sudah 3 bulan hilang...
dr.Risa
Dibalas 16 Juli 2024, 07:23
Bercak putih seluruh wajah pada pasien 70 tahun
Oleh: dr.Risa
2 Balasan
Alo dokter. Izin berdikusi pasien saya wanita usia 70 th muncul bercak putih di wajahnya. Pasien mengatakan keluhan ini timbul sudah lama (tidak mengingat...
Anonymous
Dibalas 03 Juni 2024, 20:30
Bintik-bintik putih di jari-jari tangan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. saya punya pasien laki-laki usia 31 tahun. keluhan timbul bintik-bintik putih di jari-jari tangan. kadang gatal. apakah ini termasuk milaria dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.