Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan E-Prescription Miliaria annisa-meidina 2024-08-15T08:42:45+07:00 2024-08-15T08:42:45+07:00
Miliaria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Panduan E-Prescription Miliaria

Oleh :
dr.Giovanny Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Panduan e-prescription pada miliaria ini dapat digunakan Dokter pada saat akan memberikan terapi medikamentosa secara online.

Miliaria atau biang keringat adalah kondisi kulit akibat obstruksi duktus kelenjar keringat ekrin, sehingga menyebabkan aliran balik keringat pada epidermis dan dermis.

Walaupun dapat terjadi di segala usia, tetapi miliaria lebih sering ditemukan pada neonatus. Hal ini karena duktus kelenjar keringat ekrin pada neonatus belum berkembang sempurna. Miliaria banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, dengan udara yang panas dan lembap.[1]

Tanda dan Gejala

Manifestasi klinis yang umum ditemukan pada pasien miliaria adalah:

  • Papul, vesikel, atau pustul kecil–kecil pada kulit, yang dapat berwarna kemerahan, putih atau sama dengan warna kulit
  • Predileksi pada kepala, leher, dada, punggung atas, ketiak, dan inguinal
  • Gejala dapat berupa rasa gatal dan perih pada kulit[1,2]

Peringatan

Beberapa penyakit yang memiliki keluhan serupa dengan miliaria yaitu folikulitis dan eritema toxicum neonatorum. Pada folikulitis, lesi berupa folikel pada kulit, sedangkan eritema toxicum neonatorum lesi berupa papul atau pustul berwarna putih kekuningan.

Tingkat kesembuhan dan rekurensi miliaria bergantung pada faktor risiko yang dapat dihindari, yaitu memakai baju yang terlalu ketat dan beraktivitas fisik yang terlalu berlebihan.[3]

Medikamentosa

Penatalaksanaan miliaria terdiri dari terapi konservatif dan medikamentosa. Selain terapi, pasien/keluarga perlu diberikan edukasi berikut:

  • Gunakan pakaian longgar yang menyerap keringat
  • Hindari olahraga berat, terutama saat udara panas yang dapat menyebabkan keringat berlebihan
  • Gunakan pendingin ruangan atau kipas untuk menyejukkan ruangan
  • Mandi secara rutin dengan air biasa (bukan air dingin)
  • Kenakan pakaian longgar yang menyerap keringat[1,4]

Terapi Konservatif

Terapi konservatif agar rasa gatal atau nyeri pada kulit dapat berkurang antara lain:

  • Mandi dengan sabun yang tidak iritatif
  • Kompres dingin selama 20 menit pada daerah tubuh yang mengalami ruam
  • Gunakan bedak atau lotion calamine pada daerah tubuh yang mengalami ruam[1,4]

Pada kasus yang kronis, lesi yang digaruk dapat menebal dan mengalami hiperpigmentasi pascainflamasi. Bahkan, lesi dapat melebar ke area kulit sekitarnya.[5]

Terapi Topikal

Terapi topikal untuk miliaria dapat dipilih sesuai tujuan. Untuk mengurangi gejala gatal atau nyeri, diberikan bedak atau lotion calamine yang dapat digunakan setiap hari setelah mandi.

Sementara, untuk menangani infeksi sekunder dan meredakan reaksi inflamasi, dapat diberikan:

  • Salep kortikosteroid (triamcinolone 0,1% atau hidrokortison 2,5%): digunakan 2 kali sehari selama 1 minggu.
  • Salep antibiotik (clindamycin 1% atau erythromycin 2%): digunakan 2 kali sehari setelah mandi. Salep antibiotik terutama diberikan untuk lesi papul atau pustul.[5]

Terapi Sistemik

Terapi sistemik umumnya bertujuan untuk mengurangi keluhan nyeri dan gatal, sehingga pasien akan merasa lebih nyaman dan dapat beraktivitas normal. Pilihan terapi sistemik atau peroral untuk pasien dewasa adalah:

  • Cetirizine: 10 mg, peroral, 1 kali/hari, apabila gatal
  • Paracetamol: 1.000 mg, peroral, setiap 6 jam jika ada nyeri

Sementara, pilihan terapi peroral untuk pasien anak adalah:

  • Cetirizine: 0,25 mg/kgBB/hari atau untuk pasien usia >6  tahun dosis 10 mg/hari, peroral, apabila gatal[1,4,6]

Penggunaan pada Kehamilan

Pada kehamilan, tidak disarankan untuk menggunakan kortikosteroid topikal, karena masuk kategori C oleh FDA. Pada ibu hamil dengan miliaria, disarankan untuk menggunakan terapi konservatif dan terapi oral untuk meringankan keluhan yang muncul.[7]

Referensi

1. Guerra, KC. Toncar, A. et al. Miliaria. 2023 Aug 8. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2024
2. Ardiansyah, TF. Mellaratna, WP. Miliaria. Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi (JIG). 2024; 2(1): 286-292
3. Guerra KC, Krishnamurthy K. Miliaria. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537176/
4. Levin, NA. Miliaria. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1070840-treatment?form=fpf
5. Miller, JL. Owen, C. Ofori, AO. Fox-Fordyce disease (apocrine miliaria). Uptodate. 2024.
6. Moozhiyil, S. Thomas, J. A Study on Various Shades and Grades of Miliaria Rubra. International Journal of Scientific Research. 2019; 8(9): 42-43
7. Gabros, S. Nessel, TA. et al. Topical Corticosteroids. 2023 July 10. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing 2023

Edukasi dan Promosi Kesehatan Mi...

Artikel Terkait

  • 5 Lesi Kulit pada Neonatus
    5 Lesi Kulit pada Neonatus
Diskusi Terkait
dr.Simon Andri Sihombing
Dibalas 03 April 2025, 16:50
Apakah ada tatalaksana lain untuk miliaria crystalina yang hilang timbul selama 3 bulan selain antihistamin, dexa, dan krim antibiotik?
Oleh: dr.Simon Andri Sihombing
6 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien anak laki-laki usia 6 tahun dengan diagnosa miliaria crystallina di bagian dada kanan dan lutut kanan sudah 3 bulan hilang...
dr.Risa
Dibalas 16 Juli 2024, 07:23
Bercak putih seluruh wajah pada pasien 70 tahun
Oleh: dr.Risa
2 Balasan
Alo dokter. Izin berdikusi pasien saya wanita usia 70 th muncul bercak putih di wajahnya. Pasien mengatakan keluhan ini timbul sudah lama (tidak mengingat...
Anonymous
Dibalas 03 Juni 2024, 20:30
Bintik-bintik putih di jari-jari tangan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. saya punya pasien laki-laki usia 31 tahun. keluhan timbul bintik-bintik putih di jari-jari tangan. kadang gatal. apakah ini termasuk milaria dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.