Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Pemfigus Vulgaris general_alomedika 2023-08-23T09:41:16+07:00 2023-08-23T09:41:16+07:00
Pemfigus Vulgaris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Pemfigus Vulgaris

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pemfigus vulgaris perlu menekankan langkah terapi dan kepatuhan dalam terapi. Selain itu, diperlukan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, faktor risiko, dan prognosis pemfigus vulgaris.[1,13]

Edukasi Pasien

Beberapa edukasi yang perlu disampaikan pada pasien pemfigus vulgaris mencakup edukasi mengenai penyakit, pemantauan yang diperlukan, serta modifikasi gaya hidup.

Edukasi Penyakit

Pemfigus vulgaris merupakan penyakit autoimun kronik. Jika tidak diobati, dapat terjadi komplikasi yang mengancam jiwa.

Tujuan pengobatannya adalah untuk menginduksi remisi lengkap dengan meminimalisir efek samping terkait pengobatan, sehingga sangat diperlukan kepatuhan dalam berobat agar terkontrol dengan baik.[1-3]

Pemantauan

Pemantauan sangat diperlukan karena berkaitan dengan pengelolaan efek samping dan penyesuaian dosis.

Pemantauan akan mencakup kepadatan tulang dan keperluan suplementasi kalsium, vitamin D, dan bifosfonat terkait risiko osteoporosis. Pemantauan lain dilakukan terkait risiko gangguan mental, infeksi, nekrosis avaskular, diabetes mellitus, hipertensi, atrofi kulit, penyembuhan luka yang buruk, insufisiensi adrenal, sindrom Cushing, dan ulserasi atau perforasi gastrointestinal.[1-3]

Pada pasien dengan lesi oral, pemantauan berat badan diperlukan karena nyeri akibat lesi dapat mengganggu proses makan pasien yang bisa menimbulkan malnutrisi.[12]

Modifikasi Gaya Hidup

Tidak terdapat batasan diet yang diperlukan. Pada pasien dengan lesi intraoral, makanan keras dapat memicu trauma secara mekanis.

Aktivitas yang dapat menimbulkan trauma pada kulit dan memicu kulit melepuh harus diminimalkan. Latihan nontraumatik seperti berenang mungkin dapat membantu. Selain itu, penggunaan dental plates, dental bridges, atau lensa kontak dapat memicu atau memperburuk lesi pada membran mukosa.[2]

Perawatan Luka

Edukasi mengenai perawatan luka yang tepat dengan emolien dan dikontrol secara agresif sangat diperlukan. Debridemen agresif tidak diindikasikan karena dermis dan bagian epidermis masih intak.[3]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pemfigus vulgaris dikaitkan dengan reaksi autoimun, sehingga penyakit ini belum ada pencegahannya. Namun, beberapa faktor dapat dihindari untuk menurunkan risiko munculnya gejala. Faktor risiko tersebut adalah radiasi ultraviolet, infeksi virus, stres, ionizing radiation, alergen, dan pestisida.[1,5]

Selain itu, obat-obatan yang dapat menjadi pencetus gejala pemfigus vulgaris adalah obat golongan tiol (misalnya penicillamine dan captopril), penicillin, sefalosporin, enalapril, rifampicin, dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Ingold CJ, Khan MAB. Pemphigus Vulgaris. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560860/
2. Zeina B. Pemphigus Vulgaris. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1064187-overview
3. Meyerle JH, Anhalt GJ. Pemphigus. BMJ Best Practice, 2019. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/454
5. Hertl M, Sitaru C. Pathogenesis, clinical manifestations, and diagnosis of pemphigus. Uptodate, 2021. https://www.uptodate.com/contents/pathogenesis-clinical-manifestations-and-diagnosis-of-pemphigus
12. Hertl M, Geller S. Initial management of pemphigus vulgaris and pemphigus foliaceus. Uptodate, 2021. https://www.uptodate.com/contents/initial-management-of-pemphigus-vulgaris-and-pemphigus-foliaceus
13. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. 2017. https://perdoski.id/uploads/original/2017/10/PPKPERDOSKI2017.pdf

Prognosis Pemfigus Vulgaris

Artikel Terkait

  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.