Prognosis Pemfigus Vulgaris
Prognosis pemfigus vulgaris tergantung pada terapi yang adekuat. Sebagian besar kasus memerlukan terapi imunosupresi jangka panjang, namun terdapat beberapa kasus yang dapat remisi spontan. Penggunaan kortikosteroid sistemik menjadi tata laksana utama pada pemfigus vulgaris, sekaligus sebagai penyebab osteoporosis diinduksi kortikosteroid dan komplikasi lainnya.[1,3]
Komplikasi
Komplikasi pemfigus vulgaris dapat terbagi menjadi komplikasi jangka pendek dan panjang akibat perjalanan penyakit dan terapi yang diberikan. Salah satu komplikasi jangka pendek yang sering terjadi adalah infeksi oleh bakteri, virus, atau fungi, terutama dapat terjadi pada kulit, pernapasan, dan sepsis. Komplikasi jangka pendek lain dapat berupa mukositis yang dapat menyebabkan deplesi volume cairan dan gangguan elektrolit.[1-3]
Komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi pada pemfigus vulgaris, antara lain risiko keganasan (sarkoma Kaposi, karsinoma sel skuamosa, leukemia, atau limfoma) terkait penggunaan imunosupresi jangka panjang, insufisiensi adrenal, serta gangguan pertumbuhan pada anak-anak terkait penggunaan kortikosteroid sistemik dan imunosupresan.[2,3]
Perubahan pigmen kulit atau dispigmentasi kulit bersifat sementara dapat terjadi sebagai komplikasi pemfigus vulgaris akibat proses lepuhan yang menimbulkan cedera pada kulit.[3]
Pasien dengan lesi oral bisa mengalami nyeri hebat saat mengunyah. Hal ini akan mengganggu proses makan dan dapat menyebabkan penurunan berat badan hingga malnutrisi.[12]
Prognosis
Prognosis pemfigus vulgaris bervariasi dan berbanding lurus dengan derajat keparahan serta penatalaksanaan dini dan tepat yang diberikan. Tindak lanjut dan respon terhadap terapi harus dipantau secara ketat karena pemfigus vulgaris merupakan penyakit aktif dan seringkali membutuhkan penyesuaian dosis dan perubahan terapi sesuai dengan respon terhadap pengobatan.[1,2]
Pemantauan yang dilakukan pada pemfigus vulgaris meliputi aktivitas penyakit, respon terapi, dan efek samping terapi. Respon terapi dinilai utamanya secara klinis. Tidak munculnya lesi baru, hilangnya tanda Nikolsky, dan penyembuhan lesi lama mengindikasikan aktivitas penyakit yang terkontrol.[1,2]
Individu dengan pemfigus vulgaris pada awitan usia lebih tua memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah. Kelangsungan hidup keseluruhan rata-rata dari saat didiagnosis adalah 10,1 tahun (0,2-29,8 tahun) dengan tidak terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan.[1]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini