Prognosis Rambut Rontok
Prognosis dari rambut rontok tergantung dari masing-masing tipe kerontokan. Pada umumnya apabila pencetus rambut rontok ditangani, maka rambut rontok juga akan teratasi, terutama pada tipe kerontokan yang disebabkan faktor eksogen.
Namun perlu diingat bahwa, respon kondisi rambut rontok terhadap terapi terkadang sifatnya tidak dapat diprediksi. Kemungkinan untuk terjadi remisi cukup tinggi pada kondisi rontok tipe alopesia areata namun tak jarang pasien juga kecewa karena terapi tidak berhasil.[2]
Komplikasi
Komplikasi yang paling sering terjadi adalah gangguan psikososial pasien. Hal ini dikarenakan rambut rontok dianggap merusak penampilan dari segi kosmetik. Kondisi ini membuat penderita menjadi tidak percaya diri hingga berisiko menimbulkan kondisi gangguan kecemasan dan depresi.[2]
Komplikasi lainnya yang bisa saja timbul pada kondisi rambut rontok biasanya disebabkan oleh penyakit penyerta yang dideritanya.[2]
Sebuah studi mengungkapkan bahwa individu dengan alopesia areata berisiko untuk mengalami resisten insulin. Hipotesis ini dikaitkan dengan patogenesis inflamasi kronik yang terjadi pada penderita alopesia areata.[19]
Prognosis
Prognosis rambut rontok tergantung dari masing-masing tipenya. Respon terhadap terapi terkadang sifatnya tidak dapat diprediksi, sehingga disarankan bagi para tenaga medis untuk tidak menjanjikan apapun kepada pasien.[2]
Rambut rontok akibat faktor endogen pada umumnya memiliki prognosis yang kurang baik. Berbeda dengan kondisi rambut rontok yang disebabkan oleh faktor eksogen yang pada umumnya memiliki prognosis cukup baik, terutama apabila pasien menghindari faktor pencetus dan melakukan terapi hingga tuntas. [2]
Secara umum, sekitar 8,5 % pasien dengan alopesia totalis dan universalis dapat sepenuhnya pulih dari kebotakan. Sebagian pasien dapat mencapai pemulihan transien atau parsial bahkan pertumbuhan rambut total.[2]
Saat ini sudah ditemukan sebuah sistem scoring yang dapat memprediksi prognosis dari penderita alopesia areata, yang bernama The Alopecia Areata Predictive score dengan menggunakan trikoskopi.[20]
Alopesia tidak menyebabkan kematian, namun alopesia dapat menjadi tanda dari metastasis keganasan organ lain, sehingga pemeriksaan perlu dilakukan secara cermat disertai penilaian riwayat medis yang akurat untuk menghindari potensi mortalitas akibat kanker yang mendasarinya.[21]