Edukasi dan Promosi Kesehatan Rosacea
Edukasi dan promosi kesehatan pada penderita rosacea meliputi penjelasan terkait etiologi dan faktor risiko yang diduga berperan atau mencetuskan penyakit. Jelaskan bahwa rosacea sifatnya kronis sehingga mungkin membutuhkan waktu lama untuk membaik atau pasien harus melewati proses pengobatan yang cukup panjang. Sampaikan bahwa rosacea tidak memiliki terapi definitif, sehingga manajemen akan difokuskan pada pengendalian gejala. Tekankan mengenai pentingnya pola hidup yang sehat, serta jelaskan mengenai cara perawatan kulit wajah yang baik dan benar.[1]
Edukasi Pasien
Jelaskan pada pasien bahwa perjalanan penyakit rosacea bersifat kronis, sehingga proses pengobatan mungkin juga memakan waktu yang cukup lama. Tidak ada terapi yang bersifat definitif dan terapi difokuskan pada pengendalian gejala. Sampaikan bahwa rekurensi merupakan hal yang sering ditemukan dan berikan motivasi agar pasien menyelesaikan terapi dengan baik.
Perawatan Kulit
Sarankan pasien perawatan kulit wajah dengan produk yang sesuai dengan jenis kulit dan tidak mengiritasi wajah. Dorong pasien untuk menggunakan tabir surya, baik saat di dalam maupun luar ruangan.
Saran perawatan kulit berikut dapat bermanfaat bagi pasien yang memiliki kekhawatiran tentang penampilan fisik:
- Oleskan krim pelembab 2 kali sehari untuk mengurangi kekeringan, kekasaran, dan ketidaknyamanan kulit
- Bersihkan kulit dengan air hangat setiap hari, tetapi tidak lebih dari 2 kali per hari
- Hindari menggosok kulit wajah secara mekanik
- Gunakan pembersih wajah yang tidak mengandung sabun, karena lebih bisa ditoleransi daripada sabun tradisional
- Kamuflase kosmetik dapat membantu menyembunyikan kemerahan pada wajah; aplikasikan alas bedak dengan semburat warna hijau dan alas bedak sewarna badan di atasnya[1,2,25]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Rosacea dapat dikendalikan dengan menghindari faktor risiko, yang diduga dapat menjadi pencetus, seperti perubahan suhu, radiasi sinar UV matahari, makanan pedas, stres emosional, menopausal hot flashes, merokok, alkohol, dan efek penggunaan produk skin care yang kurang tepat. Pasien dapat dianjurkan untuk membuat catatan harian episode flushing dan menganalisis pemicu untuk menentukan faktor yang harus dihindari. Informasi ini penting agar pasien dapat memilah faktor individual yang bisa dihindari sehingga tidak memperberat kondisi yang dialami serta menurunkan risiko terjadinya rekurensi.[1,2,10,25]