Prognosis Rosacea
Prognosis dari rosacea ditentukan oleh dua hal yaitu derajat keparahan dan komorbiditas yang menyertai. Pada umumnya, rosacea bukan penyakit yang dapat mengancam nyawa. Namun, kondisi ini tidak memiliki terapi definitif dan bila tidak diatasi dengan baik dapat menimbulkan komplikasi-komplikasi yang bisa mengganggu kualitas hidup penderita.[1,23,24]
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada rosacea meliputi dua aspek, yaitu aspek klinis dan psikososial. Komplikasi pada aspek klinis terbagi menjadi dua, yakni pada kulit dan mata. Pada kulit komplikasi bisa meliputi scarring serta rosacea fulminans. Sedangkan pada mata, komplikasi meliputi ulkus kornea, skleritis, episkleritis, iritis, blefaritis, serta hordeolum hingga kalazion persisten atau rekuren. Pada kondisi-kondisi ini konsultasi ke dokter Spesialis Mata juga sangat diperlukan.
Komplikasi yang dapat muncul pada aspek psikososial berupa rasa tidak percaya diri atau rendah diri, malu, frustasi, ansietas, bahkan hingga depresi. Perlu diingat bahwa rosacea merupakan penyakit kulit yang bersifat kronis, sehingga tidak menutup kemungkinan meski sudah diobati dengan baik dalam jangka waktu lama, penyakit ini tidak akan mengalami remisi. Kondisi ini bisa terjadi berulang, dari segi kosmetik sangat mengganggu, serta keluhan yang dialami seperti rasa gatal, panas, dan pedih bisa mengganggu kualitas hidup seseorang.[3,8]
Prognosis
Prognosis dari rosacea ditentukan oleh dua hal yaitu derajat keparahan dan komorbid yang menyertai. Rosacea bukan penyakit yang dapat mengancam nyawa, tetapi kondisi ini juga tidak memiliki terapi definitif.
Pada sebagian besar penderita, rosacea dengan gejala ringan tanpa komorbid penyerta yang diterapi dengan baik dan tuntas memiliki prognosis yang baik. Namun, apabila tidak diterapi, maka sama halnya seperti penyakit lainnya dapat menyebabkan komplikasi.
Perlu diingat bahwa rosacea biasanya disertai dengan komorbiditas, misalnya hipertensi, diabetes mellitus, penyakit Celiac, multiple sclerosis, dan rheumatoid arthritis; sehingga selain berfokus pada terapi rosacea itu sendiri, pasien juga harus dianjurkan untuk mengobati komorbiditas secara simultan.[3]