Etiologi Selulitis
Etiologi selulitis yang paling sering adalah bakteri piogenik S. aureus dan S. pyogenes. Bakteri lain yang dapat menyebabkan terjadinya selulitis adalah Streptococcus grup B, C, dan G, Pneumococcus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Cryptococcus neoformans, dan Pseudomonas aeruginosa.[2,4,5]
Bakteri penyebab selulitis dapat berbeda-beda tergantung mekanisme terjadinya infeksi atau lokasi terjadinya selulitis. Sebagai contoh, anak-anak yang berusia 3 tahun ke bawah lebih rentan mengidap selulitis buccal yang disebabkan oleh Haemophilus influenzae. Selulitis pada wajah yang terjadi pada anak-anak paling sering disebabkan oleh bakteremia pneumokokal. Selulitis perianal biasanya disebabkan oleh group A beta-hemolytic Streptococcus (GABHS) dan paling sering terjadi pada anak-anak berusia 3 tahun ke bawah.[2,5]
Faktor Risiko
Pasien yang memiliki beberapa kondisi berikut, lebih mudah terkena selulitis:
- Gangguan imun: area yang terkena terapi radiasi, pasien imunokompromais, pasien diabetes mellitus
- Edema dependen, seperti pada gagal jantung, gagal hati, operasi kelenjar getah bening, dan limfedema
- Indeks Massa Tubuh berlebih
- Penggunaan alkohol dan merokok
- Kehamilan
Faktor risiko selulitis berulang antara lain:
- Keganasan
- Prosedur pembedahan ipsilateral
- Insufisiensi vena[4,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad Fajri Putranta