Penatalaksanaan Selulitis
Penatalaksanaan selulitis adalah dengan pemberian antibiotik, baik topikal ataupun sistemik. Jalur pemberian antibiotik sistemik terbaik masih menjadi perdebatan, tetapi pada umumnya akan mempertimbangkan tingkat keparahan penyakit dan kemungkinan komplikasi.[2-4]
Antibiotik
Menurut pedoman Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), seluruh kasus pioderma dapat diobati secara rawat jalan, termasuk selulitis. Rawat inap diperlukan pada kasus selulitis derajat berat.
Selulitis dapat dianggap derajat berat bila pasien menunjukkan tanda toksisitas sistemik seperti konfusi, takikardia, takipnea, hipotensi, dan sindroma sepsis. Pasien juga dapat dianggap derajat berat jika memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi, misalnya pada pasien dengan imunokompromais atau insufisiensi vena.[3,6]
Pilihan Antibiotik
Pilihan antibiotik lini pertama untuk selulitis adalah:
- Cloxacillin atau dicloxacillin dengan dosis dewasa 250-500 mg diberikan 4 kali/hari per oral. Dosis anak adalah 25-50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis per oral
Amoxicillin dan asam klavulanat dengan dosis dewasa 250-500 mg diberikan 3 kali/hari per oral. Dosis anak adalah 25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis per oral
- Cefalexin: 25-50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis per oral
Pilihan terapi lini kedua adalah:
Azithromycin 500 mg pada hari ke-1, dilanjutkan 250 mg/hari pada hari ke-2 sampai ke-5 per oral
Clindamycin 15 mg/kgBB/hari terbagi 3 dosis per oral
Erythromycin dengan dosis dewasa 250-500 mg diberikan 4 kali/hari. Dosis anak adalah 20-50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis per oral
Pada kasus yang berat, pasien dapat memerlukan rawat inap dan diberikan antibiotik injeksi. Pilihan antibiotik adalah:
- Nafcillin: 1-2 gram intravena (IV) tiap 4 jam. Dosis anak 100-150 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis
Penicillin G: 2-4 juta unit IV tiap 4-6 jam. Dosis anak 60-100.000 unit/kgBB tiap 6 jam
Cefazolin: 1 gram IV tiap 8 jam. Dosis anak 50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
Ceftriaxone: 1-2 gram IV sekali/hari
PERDOSKI menyarankan agar antibiotik diberikan selama minimal 7 hari. Jika pasien mengalami selulitis berulang, maka pilihan antibiotik disesuaikan dengan hasil pemeriksaan kultur dan resistensi.[3]
Pembedahan
Tindakan pembedahan berupa debridemen harus dilakukan secepatnya pada pasien dengan necrotizing fasciitis. Debridemen juga harus dilakukan bersamaan dengan drainase.
Saat melakukan debridemen, pastikan seluruh jaringan nekrotik telah dibersihkan dan pus telah dikeluarkan. Debridemen dengan pembedahan juga diindikasikan pada kasus selulitis anaerobik.[2]
Terapi Suportif
Penanganan umum yang dapat dilakukan terutama adalah elevasi pada area yang terinfeksi. Elevasi diharapkan akan membantu mengurangi edema lokal. Selain itu, pasien juga dianjurkan untuk rutin mandi 2 kali sehari dengan sabun.
Atasi atau identifikasi faktor predisposisi dan keadaan komorbid, misalnya infestasi parasit atau dermatitis atopik. Pada pasien dengan komorbiditas sistemik, pertimbangkan rujukan ke dokter spesialis, seperti Spesialis Penyakit Dalam atau Bedah Vaskular.[2,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad Fajri Putranta