Prognosis Selulitis
Prognosis selulitis ditentukan oleh status imun pasien, derajat keparahan selulitis, dan ketepatan pemberian terapi. Apabila seluruh faktor tersebut dapat dipenuhi dengan baik, maka biasanya dalam 48 jam pertama pasca pemberian terapi, pasti pasien akan menunjukkan perbaikan klinis tanpa komplikasi.[2,4]
Komplikasi
Komplikasi pada selulitis dapat timbul apabila proses infeksi atau penyebaran infeksi tidak ditangani dengan cepat dan tepat, atau invasi bakteri yang terlalu agresif.[2,4]
Penyebaran Infeksi
Pada bakteri penyebab seperti group A beta-hemolytic Streptococcus (GABHS) dan S. aureus, dapat terjadi produksi toksin yang meningkatkan risiko infeksi sistemik berat hingga syok sepsis dan kematian.
Infeksi yang menyebar ke pembuluh darah dapat menyebabkan bakteremia. Bakteremia dapat menimbulkan komplikasi berupa endokarditis.
Pada kasus selulitis dengan infeksi yang mencapai lapisan lebih dalam sampai ke tulang, dapat terjadi osteomyelitis. Komplikasi lainnya yang dapat timbul yakni berupa limfangitis, terbentuknya abses, serta selulitis gangrenosa atau necrotizing fasciitis.[2,4]
Selulitis Berulang
Selulitis dapat rekuren pada hingga 30% pasien. Umumnya selulitis muncul kembali di lokasi yang sama. Pasien dengan kanker dan limfedema lebih berisiko mengalami selulitis berulang.[2,4]
Prognosis
Prognosis pada selulitis ditentukan oleh status imun pasien, derajat keparahan selulitis, dan ketepatan pemberian terapi. Apabila seluruh faktor tersebut dapat dipenuhi dengan baik, maka dalam 48 jam pertama pasca pemberian terapi biasanya pasien akan menunjukkan perbaikan tanda dan gejala klinis.
Pasien yang mengalami komplikasi berat, seperti necrotizing fasciitis, serta pasien yang memiliki komorbiditas bermakna seperti diabetes mellitus dan gagal jantung memiliki kemungkinan prognosis lebih buruk. GABHS dan S.aureus juga telah dikaitkan dengan prognosis lebih buruk karena dapat menyebabkan infeksi sistemik yang berat.[2,4]
Penulisan pertama oleh: dr. Rainey Ahmad Fajri Putranta