Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Sindrom Stevens-Johnson general_alomedika 2023-02-09T08:49:23+07:00 2023-02-09T08:49:23+07:00
Sindrom Stevens-Johnson
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Sindrom Stevens-Johnson

Oleh :
dr. Devina Sagitania
Share To Social Media:

Sindrom Stevens-Johnson atau Stevens-Johnson Syndrome (SJS) adalah reaksi kulit dan mukosa yang ditandai dengan meluruhnya epidermis atau nekrosis epidermis akibat reaksi hipersensitivitas tipe IV. Sekitar 80% kasus sindrom Stevens-Johnson disebabkan oleh erupsi obat.

Sindrom Stevens-Johnson dan toxic epidermal necrolysis merupakan suatu entitas yang sama, tetapi sindrom Stevens-Johnson melibatkan luas permukaan tubuh kurang dari 10 %. Sindrom Stevens-Johnson muncul secara akut dan dapat mengancam jiwa. Obat yang paling banyak dikaitkan dengan sindrom Stevens-Johnson adalah antibiotik, terutama penicillin dan golongan sulfa seperti cotrimoxazole.[1-3]

Sumber: anonim, Openi, 2011. Sumber: anonim, Openi, 2011.

Diagnosis sindrom Stevens-Johnson ditegakkan dengan penemuan klinis berupa trias yang mencakup lesi kulit, perubahan mukosa oral, dan kelainan mata, disertai dengan riwayat konsumsi obat. Luas permukaan tubuh yang terlibat <10%. Manifestasi kulit dapat berupa deskuamasi kulit dan tanda Nikolsky positif. Tidak ada pemeriksaan laboratorium spesifik untuk menegakkan diagnosis sindrom Stevens-Johnson selain dengan biopsi kulit.[1,6,7]

Prinsip utama penatalaksanaan sindrom Stevens-Johnson adalah menghentikan penggunaan obat penyebab segera. Penanganan inisial dilakukan untuk mengatasi kegawatdaruratan. Setelah pasien stabil, dapat diberikan terapi suportif dan imunosupresan dengan kortikosteroid atau siklosporin.[1,2,10]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Oakley AM, Krishnamurthy K. Stevens Johnson Syndrome. [Updated 2022 Aug 21]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459323/
2. Chang HC, Wang TJ, Lin MH, Chen TJ. A Review of the Systemic Treatment of Stevens-Johnson Syndrome and Toxic Epidermal Necrolysis. Biomedicines. 2022 Aug 28;10(9):2105. doi: 10.3390/biomedicines10092105. PMID: 36140207; PMCID: PMC9495335.
3. Langley A, et al. Systemic interventions for treatment of Stevens-Johnson syndrome (SJS), toxic epidermal necrolysis (TEN), and SJS/TEN overlap syndrome (Protocol). Cochrane Database of Systematic Reviews 2018, Issue 9. Art. No.: CD013130.
6. Silva, et al. Risk factors for, and treatment of, Stevens-Johnson syndrome and toxic epidermal necrolysis: Evidence from the literature. African Journal of Pharmacy and Pharmacology, Vol. 12(4), pp. 61-70, 29 January, 2018 DOI: 10.5897/AJPP2017.4873.
7. Watanabe, et al. Mortality and risk factors on admission in toxic epidermal necrolysis: A cohort study of 59 patients. Allergology International. Volume 70, Issue 2, April 2021, Pages 229-234.
10. Creamer D, Walsh SA, Dziewulski P, Exton LS, Lee HY, Dart JKG, Setterfield J, Bunker CB, Ardern-Jones MR, Watson KMT, Wong GAE, Philippidou M, Vercueil A, Martin RV, Williams G, Shah M, Brown D, Williams P, Mohd Mustapa MF, Smith CH. UK guidelines for the management of Stevens-Johnson syndrome/toxic epidermal necrolysis in adults 2016 (print summary - Full guidelines available at http://dx.doi.org/10.1016/j.bjps.2016.01.034). J Plast Reconstr Aesthet Surg. 2016 Jun;69(6):736-741. doi: 10.1016/j.bjps.2016.04.018. Epub 2016 May 7. PMID: 27216885.

Patofisiologi Sindrom Stevens-Jo...

Artikel Terkait

  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Siklosporin untuk Sindroma Stevens Johnson (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) : Sebuah Modalitas Baru
    Siklosporin untuk Sindroma Stevens Johnson (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) : Sebuah Modalitas Baru
  • Antibiotik Terkait Sindrom Stevens Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
    Antibiotik Terkait Sindrom Stevens Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2024, 10:26
Tatalaksana yang tepat untuk keluhan gatal dan kemerahan di seluruh tubuh
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodokter, izin diskusi saya memiliki pasien dengan keluhan gatal dan kemerahan di seluruh tubuh (Gambar 1). Keluhan dirasakan > 2 minggu. Pada pengobatan...
dr.Titik Handayani
Dibalas 25 September 2023, 17:55
Luka keropeng yang terasa nyeri, panas, dan gatal
Oleh: dr.Titik Handayani
8 Balasan
Alo dokter. Saya mempunyai pasien perempuan 62 th datang dengan keluhan gatal di seluruh badan 3 hari yang lalu. Di kaki kanan dan kiri terdapat luka...
Anonymous
Dibalas 24 September 2022, 11:07
Pasien dengan sindroma stevens johnson
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Pasien demam batu sejak 1 hari yg lalu, disertai bengkak pada mata, kemudian berobat ke bidan di berikan obat demam batuk pilek(+), dan keluar bruntusan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.