Epidemiologi Sindrom Stevens-Johnson
Menurut data epidemiologi, sindrom Stevens-Johnson atau Stevens-Johnson Syndrome lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki. Penyakit ini diperkirakan mempengaruhi sekitar 2 hingga 7 kasus per 1 juta orang per tahun.[1]
Global
Data epidemiologi mengenai sindrom Stevens-Johnson masih minim. Sindrom Stevens-Johnson diperkirakan terjadi sebanyak 2 hingga 7 kasus per 1 juta orang per tahun.
Sindrom Stevens-Johnson sekitar 3 kali lebih sering ditemukan dibandingkan toxic epidermal necrolysis. Sindrom Stevens-Johnson dapat terjadi pada pada siapapun, tetapi lebih sering pada usia tua dan perempuan. Seseorang yang terinfeksi HIV juga lebih rentan mengalami sindrom Stevens-Johnson.[1,3]
Indonesia
Epidemiologi sindrom Stevens-Johnson di Indonesia masih belum diketahui.
Mortalitas
Luas permukaan tubuh yang terlibat pada sindrom Stevens-Johnson dikaitkan dengan mortalitas. Semakin luas permukaan tubuh yang terlibat, semakin tinggi risiko kematian yang dialami pasien.
Angka mortalitas sindrom Stevens-Johnson diperkirakan sebesar 10%. Penyebab kematian dapat berupa komplikasi berat seperti pneumonia, sepsis, dan gagal organ.[1,7]
Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta