Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Sindrom Stevens-Johnson general_alomedika 2024-10-10T11:41:17+07:00 2024-10-10T11:41:17+07:00
Sindrom Stevens-Johnson
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Sindrom Stevens-Johnson

Oleh :
dr. Devina Sagitania
Share To Social Media:

Penatalaksanaan sindrom Stevens-Johnson atau Stevens-Johnson Syndrome meliputi tiga komponen, yaitu mengidentifikasi dan penghentian segera konsumsi obat pencetus, terapi suportif, dan terapi spesifik dengan imunosupresan seperti siklosporin dan kortikosteroid. Keberhasilan terapi sindrom Stevens-Johnson sangat bergantung pada kecepatan identifikasi dan derajat keparahan lesi.[1,2,10]

Penghentian Obat Penyebab

Mengidentifikasi dan menghentikan konsumsi obat penyebab sedini mungkin merupakan faktor terpenting dalam mengurangi mortalitas pasien. Terkadang sulit untuk mengidentifikasi obat pencetus, terutama pada pasien yang mengonsumsi obat dalam jumlah banyak. Angka kematian dapat diturunkan jika pemberhentian obat yang dicurigai sebagai pencetus dilakukan langsung saat lesi pertama muncul.

Waktu paruh obat yang panjang, metabolit reaktif persisten, serta fungsi ginjal dan hepar yang terganggu dapat memperburuk progresi penyakit meskipun obat sudah diberhentikan. Pada kasus seperti ini, dialisis dan plasmaferesis dapat digunakan untuk mengeliminasi obat seluruhnya dari tubuh pasien, terutama jika sindrom Stevens-Johnson disebabkan oleh tipe obat kerja lambat.[2,10]

Terapi Gawat Darurat

Pasien sindrom Stevens-Johnson mengalami disfungsi thermoregulasi, kehilangan cairan tubuh masif, dan ketidakseimbangan hemodinamik. Oleh sebab itu, perlu diberikan resusitasi cairan.

Peranan utama Unit Gawat Darurat adalah untuk mendiagnosis sindrom Stevens-Johnson, memberikan terapi untuk menyelamatkan jiwa, dan mengkonsultasikan ke dokter spesialis kulit. Perlu diperhatikan bahwa sindrom Stevens-Johnson dapat menyebabkan komplikasi berat seperti sepsis dan gagal ginjal akut.[10,11]

Medikamentosa

Karena sindrom Stevens-Johnson berkaitan dengan reaksi hipersensitivitas, terapi imunosupresan dianggap dapat bermanfaat. Meski demikian, penggunaan terapi imunosupresan, seperti siklosporin dan steroid, masih menjadi kontroversi.

Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah salah satu obat yang paling kontroversial untuk sindrom Stevens-Johnson. Beberapa ahli menganggap pemakaian steroid bermanfaat karena efek imunosupresif, antiinflamasi, dan antiapoptosis yang dimilikinya. Namun, beberapa ahli lainnya menganggap bahwa penggunaan steroid dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi, sepsis, ulkus gastrointestinal, serta pemulihan luka dan perawatan yang lebih lama.[2,11,12]

Secara umum, kortikosteroid diberikan dalam 48 jam pertama setelah lesi muncul dan dihentikan dalam 3-5 hari. Kortikosteroid yang bisa digunakan adalah dexamethasone pulsus intravena dosis tinggi 1,5 – 2 mg/kg.[11,12]

Siklosporin A

Siklosporin A menghambat aktivasi sel T CD4+ dan CD8+ dan selanjutnya menghambat pelepasan protein sitotoksik seperti granzyme B, perforin, dan granulysin, yang berperan penting dalam kematian keratinosit pada sindrom Stevens-Johnson. Selain itu, siklosporin A memiliki efek antiapoptosis.

Siklosporin dapat digunakan dalam dosis 3 mg/kg/hari selama 10-24 hari. Dosis kemudian diturunkan secara bertahap selama 2-4 minggu berikutnya. Beberapa studi melaporkan bahwa pasien sindrom Stevens-Johnson yang diobati dengan siklosporin mengalami peningkatan kecepatan epitelisasi yang signifikan dan pengurangan lama tinggal di rumah sakit.[3,11,14]

Imunoglobulin Intravena

Imunoglobulin Intravena (IVIG) merupakan diduga dapat menghentikan proses apoptosis pada sindrom Stevens-Johnson. IVIG digunakan dalam dosis tinggi, minimal 2g/kg/hari selama 3 sampai 4 hari. IVIG telah dilaporkan efektif meningkatkan kesintasan pasien.

Penggunaan IVIG  harus dihindari pada pasien dengan insufisiensi renal, gangguan jantung, dan defisiensi IgA.[2,3,10-12]

Plasmaferesis

Plasmaferesis dilakukan untuk menghilangkan obat, metabolit obat, dan sitokin dari pasien. Beberapa serial kasus menunjukkan terapi plasmaferesis aman dan memberi luaran klinis yang baik.[16]

Terapi Suportif

Hingga saat ini, belum ada baku emas perawatan luka untuk sindrom Stevens-Johnson. Secara umum, lesi dirawat luka dengan cairan salin steril dan antimikrobial topikal. Jaga suhu ruang perawatan pada kisaran 30-32°C. Jika dianggap perlu, dapat dilakukan debridement untuk menyingkirkan jaringan nekrotik dan lesi ditutup dengan dressing yang bersifat non-adherent.

Berikan pasien terapi cairan dengan larutan elektrolit seperti cairan salin normal 0,7 ml/kg per persen luas permukaan tubuh, serta larutan albumin 5% 1 ml/kg per persen luas permukaan tubuh Target pemberian terapi cairan adalah menjaga output urin sebanyak 50-80 ml per jam.

Pasien juga harus diberikan diet khusus berupa diet cair, sebanyak 1500 kalori dalam 1500 ml pada 24 jam pertama. Kemudian, ditambahkan 500 kalori setiap harinya hingga mencapai 3500-4000 kalori per hari. Pemberian melalui selang nasogastrik digunakan apabila pasien tidak dapat makan.

Lakukan juga monitoring infeksi. Jika terdapat tanda-tanda infeksi, antibiotik empiris harus diberikan secepatnya.[1,10,11]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Josephine Darmawan

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Oakley AM, Krishnamurthy K. Stevens Johnson Syndrome. [Updated 2022 Aug 21]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459323/
2. Chang HC, Wang TJ, Lin MH, Chen TJ. A Review of the Systemic Treatment of Stevens-Johnson Syndrome and Toxic Epidermal Necrolysis. Biomedicines. 2022 Aug 28;10(9):2105. doi: 10.3390/biomedicines10092105. PMID: 36140207; PMCID: PMC9495335.
3. Langley A, et al. Systemic interventions for treatment of Stevens-Johnson syndrome (SJS), toxic epidermal necrolysis (TEN), and SJS/TEN overlap syndrome (Protocol). Cochrane Database of Systematic Reviews 2018, Issue 9. Art. No.: CD013130.
10. Creamer D, Walsh SA, Dziewulski P, Exton LS, Lee HY, Dart JKG, Setterfield J, Bunker CB, Ardern-Jones MR, Watson KMT, Wong GAE, Philippidou M, Vercueil A, Martin RV, Williams G, Shah M, Brown D, Williams P, Mohd Mustapa MF, Smith CH. UK guidelines for the management of Stevens-Johnson syndrome/toxic epidermal necrolysis in adults 2016 (print summary - Full guidelines available at http://dx.doi.org/10.1016/j.bjps.2016.01.034). J Plast Reconstr Aesthet Surg. 2016 Jun;69(6):736-741. doi: 10.1016/j.bjps.2016.04.018. Epub 2016 May 7. PMID: 27216885.
11. Schneider JA, Cohen PR. Stevens-Johnson Syndrome and Toxic Epidermal Necrolysis: A Concise Review with a Comprehensive Summary of Therapeutic Interventions Emphasizing Supportive Measures. Adv Ther. 2017 Jun;34(6):1235-1244. doi: 10.1007/s12325-017-0530-y. Epub 2017 Apr 24. PMID: 28439852; PMCID: PMC5487863.
12. Tran TH, Lan PT, Khang TH, Luong VH. Systemic Corticosteroid Therapy for Stevens-Johnson Syndrome and Toxic Epidermal Necrolysis in Vietnam: Clinical Evaluation and Analysis of Serum Cytokines. Open Access Maced J Med Sci. 2022 Jan 16; 10(B):303-308.
14. Lee HY, Fook-Chong S, Koh HY, Thirumoorthy T, Pang SM. Cyclosporine treatment for Stevens-Johnson syndrome/toxic epidermal necrolysis: retrospective analysis of a cohort treated in a specialized referral center. J Am Acad Dermatol. 2017;76(1):106–113. doi: 10.1016/j.jaad.2016.07.048.
16. Han F, Zhang J, Guo Q, Feng Y, Gao Y, Guo L, Hou Y, An J, Wang X, Yan B, Zheng Y, Song J, Li M, Wang G. Successful treatment of toxic epidermal necrolysis using plasmapheresis: A prospective observational study. J Crit Care. 2017 Dec;42:65-68. doi: 10.1016/j.jcrc.2017.07.002. Epub 2017 Jul 1. PMID: 28688239.

Diagnosis Sindrom Stevens-Johnson
Prognosis Sindrom Stevens-Johnson

Artikel Terkait

  • Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
    Menangani Efek Samping Terapi Tuberkulosis
  • Siklosporin untuk Sindroma Stevens Johnson (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) : Sebuah Modalitas Baru
    Siklosporin untuk Sindroma Stevens Johnson (SJS) dan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) : Sebuah Modalitas Baru
  • Antibiotik Terkait Sindrom Stevens Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
    Antibiotik Terkait Sindrom Stevens Johnson dan Toxic Epidermal Necrolysis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2024, 10:26
Tatalaksana yang tepat untuk keluhan gatal dan kemerahan di seluruh tubuh
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodokter, izin diskusi saya memiliki pasien dengan keluhan gatal dan kemerahan di seluruh tubuh (Gambar 1). Keluhan dirasakan > 2 minggu. Pada pengobatan...
dr.Titik Handayani
Dibalas 25 September 2023, 17:55
Luka keropeng yang terasa nyeri, panas, dan gatal
Oleh: dr.Titik Handayani
8 Balasan
Alo dokter. Saya mempunyai pasien perempuan 62 th datang dengan keluhan gatal di seluruh badan 3 hari yang lalu. Di kaki kanan dan kiri terdapat luka...
Anonymous
Dibalas 24 September 2022, 11:07
Pasien dengan sindroma stevens johnson
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Pasien demam batu sejak 1 hari yg lalu, disertai bengkak pada mata, kemudian berobat ke bidan di berikan obat demam batuk pilek(+), dan keluar bruntusan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.