Pendahuluan Toxic Epidermal Necrolysis
Toxic epidermal necrolysis (TEN) atau penyakit Lyell adalah suatu kelainan kulit dan mukosa yang bersifat akut dan mengancam jiwa. TEN ditandai dengan eritema, nekrosis, dan detachment bulosa epidermis dan jaringan mukosa yang menyebabkan eksfoliasi, sepsis, bahkan kematian. TEN paling banyak disebabkan oleh reaksi terhadap obat. Selain itu, TEN juga dapat dicetuskan oleh vaksinasi, infeksi, racun, atau idiopatik.[1,2]
TEN dianggap sebagai suatu spektrum penyakit dengan Sindroma Stevens Johnson. Hingga saat ini patogenesis penyakit TEN belum diketahui secara pasti, namun pembentukan kompleks jaringan dan antigen yang berasal dari obat-obatan memegang peranan penting karena diduga akan memicu kaskade yang menyebabkan kematian keratinosit.[3]
Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan temuan klinis. Pemeriksaan penunjang biasanya dilakukan untuk membantu mengidentifikasi agen pencetus, menyingkirkan diagnosis banding, dan mengevaluasi keparahan. Gambaran klinis biasanya timbul setelah konsumsi obat dan melibatkan kulit, mukosa, serta ekstrakutan. TEN memberikan ciri khas kelainan kulit berupa eritema, nekrosis, dan eksfoliasi akibat pelepasan epidermis pada >30% luas permukaan tubuh.[1,3,4]
Tata laksana TEN bertujuan untuk mengurangi morbiditas dan mencegah komplikasi.[5] Deteksi pencetus, penghentian obat yang diduga mencetuskan gejala, dan tata laksana suportif merupakan bagian penting dari tata laksana.[3,4]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri