Edukasi Pasien dan Promosi Kesehatan Karsinoma Sel Basal
Edukasi pasien pada karsinoma sel basal (KSB), atau dikenal juga sebagai basal cell carcinoma, berperan penting dalam menurunkan risiko terbentuknya penyakit dan rekurensinya. Perlu pula diajarkan pada pasien untuk melakukan pemeriksaan kulit secara berkala untuk diagnosis dini penyakit ini.[2,4]
Edukasi Pasien
Edukasi yang adekuat diperlukan untuk mencegah rekurensi dan penyebaran dari karsinoma sel basal (KSB). Pasien harus menghindari faktor-faktor pencetus KSB seperti paparan sinar matahari, radiasi pengion, tertelan arsenik, dan tanning bed. Pasien terutama pengguna obat antihipertensi hydrochlorothiazide perlu menggunakan sunscreen. Penggunaan pakaian yang melindungi diri dari paparan sinar matahari direkomendasikan ketika beraktivitas di luar. Disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari terutama pada jam 11-15.[1,2,4]
Pada konsultasi awal, pasien sebaiknya diinformasikan seberapa besar reseksi yang dilakukan, tipe prosedur rekonstruktif dan morbiditas dari KSB. Sangatlah penting untuk mempertimbangkan sisi kosmetik dan fungsional pasien. Setelah dilakukan terapi, pasien harus diedukasi mengenai menghindari paparan cahaya matahari dan risiko terbentuknya kanker kulit lainnya.[4]
Penggunaan sunscreen secara berkala dapat menurunkan kejadian kanker kulit sebesar 40% dibandingkan dengan yang tidak menggunakannya. Sunscreen sebaiknya digunakan 20-30 menit sebelum keluar, digunakan kembali setiap 2 jam dengan frekuensi lebih sering bila berkeringat atau berenang.[4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit KSB adalah dengan melakukan pemeriksaan dermatologi setiap 3 tahun untuk individu berusia 20-40 tahun dan setiap tahun untuk individu berusia lebih dari 40 tahun. Pasien juga perlu diingatkan untuk melakukan pemeriksaan berkala pada kulit bila ditemukan perubahan yang tidak wajar setiap 3-4 minggu. Perlu diajarkan bagaimana melakukan pemeriksaan kulit sendiri.
Pasien diajarkan untuk melihat seluruh permukaan tubuh bagian depan dan belakang dengan cermin. Pasien diajarkan untuk menggunakan cermin untuk melihat bagian belakang leher, kepala, punggung, dan pantat. Pasien kemudian berbalik dan melihat sisi tubuh yang lain dengan tangan terangkat. Setelah itu, pasien sebaiknya menekuk siku dan memeriksa tangan, lengan dan telapak. Kemudian, pasien duduk dan memeriksa seluruh bagian kaki, lutut, paha, dan sela-sela jari.[1]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja