Etiologi Karsinoma Sel Basal
Etiologi karsinoma sel basal (KSB) atau dikenal juga sebagai basal cell carcinoma masih belum diketahui secara pasti. Faktor lingkungan dan genetik diperkirakan berperan dalam penyakit ini.[1]
Faktor Lingkungan
Berbagai faktor lingkungan berkontribusi dalam pembentukan karsinoma sel basal (KSB). Sinar ultraviolet memberikan kontribusi paling besar dalam terbentuknya penyakit ini.
Sinar Ultraviolet
UVB dengan panjang gelombang pendek (290-320 nm, sunburn rays) dan UVB dengan panjang gelombang panjang (320-400 nm, tanning rays) sama-sama berkontribusi pada terbentuknya KSB. UVB memiliki peran yang lebih besar dalam terbentuknya KSB dibandingkan dengan UVA dan merupakan agen primer dalam pembentukan sebagian besar kanker kulit.[1,6]
UVB dan UVC dapat memodifikasi ikatan kimia dari asam nukleat yang akan menyebabkan mutasi. Proses ini menyebabkan aktivasi onkogen atau inaktivasi gen supresor tumor. Kulit dapat memperbaiki kerusakan superfisial, tetapi kerusakan kumulatif akan menetap termasuk kerusakan DNA. Kerusakan akan memburuk melalui setiap paparan sinar ultraviolet yang menyebabkan progresifitas jangka panjang.[1,6]
Paparan ultraviolet jangka panjang juga menyebabkan supresi sistem imun pada kulit dan tidak responnya sistem imun yang meningkatkan risiko terbentuknya KSB. Efek lokal ini terdiri dari penurunan jumlah sel langerhans, sel T dendritik epidermal, dan sel Thy+1.[1,6]
Zhang et al melaporkan perubahan nukleotida spesifik akibat sinar ultraviolet pada patched homologue (PTCH) dan juga tumor ptotein 53 (TP53) yang diduga berpengaruh pada pembentukan KSB onset awal. Mutasi akibat sinar ultraviolet pada TP53 yang terdapat pada 17p13.1 ditemukan pada beberapa kasus KSB
Mutasi dari gen BCL2-Associated X Protein (BAX) ditemukan pada kasus KSB sporadik. Penurunan dari BAX ditemukan pada KSB dengan tipe infiltratif dan agresif. Terdapatnya hubungan dengan β-Catenin inti sel menunjukkan korelasi dengan peningkatan proliferasi dari sel tumor.[1-3]
Radiasi Pengion
Paparan radiasi pengion termasuk radioterapi dapat menyebabkan kerusakan langsung pada replikasi DNA yang menyebabkan mutasi selular dan terjadi aktivasi proto onkogen atau deaktivasi gen supresor tumor.[2,4]
Faktor Lingkungan Lainnya
Pada suatu studi yang dilakukan Wehner et al didapatkan bahwa indoor tanning berhubungan dengan peningkatan secara signifikan risiko terbentuknya KSB.
Pada daerah yang tidak terpapar matahari, KSB masih dapat ditemukan. Diperkirakan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya keadaan ini yaitu paparan terhadap arsen, tar, batubara, parafin, minyak industri dan radiasi. KSB juga memiliki hubungan terhadap jaringan parut (komplikasi luka bakar), riwayat trauma sebelumnya, vaksinasi, dan juga tato.
Studi-studi terbaru juga banyak yang melaporkan bahwa penggunaan hydrochlorothiazide dapat meningkatkan risiko terkena KSB.[1,2,4,6]
Faktor Genetik
Pada pasien dengan xeroderma pigmentosum yang bersifat autosomal resesif didapatkan ketidakmampuan untuk memperbaiki kerusakan DNA akibat sinar ultraviolet. Pada Epidermodysplastic verruciformis yang bersifat autosomal resesif didapatkan pembentukan KSB dan KSS dari veruka. Nevoid basal cell carcinoma/ Gorlin syndrome yang bersifat autosomal dominan juga berperan dalam pembentukan KSB oleh karena mutasi pada pensinyalan SHH.[1,2]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja