Prognosis Karsinoma Sel Basal
Karsinoma sel basal (KSB), atau dikenal juga sebagai basal cell carcinoma, umumnya memiliki prognosis yang baik karena sangat jarang terjadi metastasis.[2]
Komplikasi
Komplikasi dari karsinoma sel basal (KSB) umumnya adalah dari segi kosmetik. Individu yang memiliki riwayat KSB memiliki peningkatan risiko terjadinya kanker kulit lainnya di kemudian hari. KSB yang bersifat agresif dapat menyebabkan destruksi tulang, saraf, otot dan bermetastasis.[2]
Prognosis
Karsinoma sel basal (KSB) yang merupakan karsinoma kulit nonmelanoma, memiliki prognosis yang baik, dimana terdapat derajat kesintasan sebesar 100% pada kasus yang belum menyebar ke tempat lain. Bila dibiarkan KSB dapat menyebabkan morbiditas serius dan kerusakan permanen. KSB membesar dengan perlahan dan bersifat destruktif secara lokal.
Tumor periorbita dapat menginvasi bola mata dan menyebabkan kebutaan. KSB yang muncul pada kantus medialis perlu dibedakan dengan hordeolum, dimana lesi tersebut umumnya tumbuh ke dalam dan invasif sehingga lebih sulit untuk ditangani dan sering terjadi ekstensi perineural disertai kehilangan fungsi saraf.
KSB merupakan tumor ganas yang sangat jarang bermetastasis. Insidens dari KSB yang metastasis hanya sebesar 0,1%. Lokasi tersering terjadinya metastasis adalah kelenjar getah bening, paru dan tulang.
Risiko Rekurensi
Sekalipun tata laksana KSB 95% bersifat kuratif, KSB dapat muncul kembali dalam 1 tahun pertama atau tumbuh pada tempat lain. Oleh karena itu, skrining secara reguler sangat dianjurkan. Angka rekurensi dalam 5 tahun adalah sebesar 5% tergantung dari subtipe histologi dan jenis terapi yang diberikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa jarak tumor dengan batas sayatan terdekat merupakan faktor prediktor terpenting untuk terjadinya rekurensi.
Berdasarkan studi Pieh et al, didapatkan angka rekurensi sebesar 5.36% setelah eksisi pertama dari tumor, angka ini meningkat menjadi 14,7% setelah operasi kedua dan kemudian angka ini mencapai 50% setelah operasi ketiga dan keempat. Rekurensi terbesar didapatkan pada lesi yang berada pada kantus medialis yaitu sebesar 60%. Rekurensi umumnya terjadi 4-14 bulan setelah terapi awal. KSB tipe morpheaform, infiltratif, micronodular dan multifokal lebih sering mengalami rekurensi dibandingkan dengan tipe nodular.[1]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja