Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Pyoderma general_alomedika 2023-04-28T12:26:57+07:00 2023-04-28T12:26:57+07:00
Pyoderma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Pyoderma

Oleh :
dr.Megawati Tanu
Share To Social Media:

Pertimbangan ketika memilih penatalaksanaan pyoderma adalah luas lesi, berat infeksi, ada tidaknya supurasi, riwayat alergi obat, dan penyulit. Pasien dengan pyoderma superfisialis umumnya memiliki keadaan umum yang baik dan dapat berobat jalan. Terapi yang diberikan umumnya adalah terapi topikal, kecuali pada lesi yang luas. Sementara itu, erisipelas dan selulitis umumnya memiliki infeksi lebih berat sehingga dapat dipertimbangkan terapi antibiotik sistemik.[1]

Impetigo

Pada impetigo, kompres basah seperti kompres Condy (kompres kalium permanganat encer) diperlukan untuk lesi berkrusta. Selanjutnya, terapi yang dipilih adalah antibiotik topikal seperti mupirocin, fusidic acid, dan retapamulin. Retapamulin umumnya hanya digunakan pada kasus Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Antibiotik topikal diberikan pada area lesi 2 kali sehari selama 5-7 hari.

Dalam kasus penyakit yang luas atau respons yang buruk terhadap pengobatan topikal, antibiotik oral perlu dipertimbangkan. Pilihan antibiotik harus dipandu oleh patogen penyebab, serta pola sensitivitas dan resistensi lokal. Beberapa contoh antibiotik sistemik yang bisa digunakan adalah:

  • Dicloxacillin250 mg sebanyak 4 kali sehari per oral selama 7 hari, sebaiknya tidak diberikan pada pasien anak

  • Cephalexin250 mg sebanyak 4 kali sehari per oral selama 7 hari. Dosis anak 25–50 mg/kg/hari dibagi menjadi 3–4 dosis

  • Erythromycin250 mg sebanyak 4 kali sehari per oral selama 7 hari. Dosis anak 40 mg/kg/hari dibagi menjadi 3–4 dosis

  • Clindamycin300–400 mg sebanyak 4 kali sehari per oral selama 7 hari. Dosis anak 20 mg/kg/hari dibagi menjadi 3 dosis[1,5]

Folikulitis

Antibiotik topikal merupakan pilihan pada kasus folikulitis. Pilihan yang direkomendasikan adalah mupirocin 2% dioleskan tipis pada lesi 3 kali sehari selama 3-5 hari. Antibiotik oral dapat dipertimbangkan pada folikulitis yang luas atau refrakter. Pilihan antibiotik oral adalah erythromycin 30-50 mg/kg/hari dibagi menjadi 4 dosis, diberikan selama 7-10 hari.

Jika folikulitis disebabkan oleh MRSA, pilihan antibiotik adalah clindamycin, lincomycin, dan cotrimoxazole. Pada infeksi Pseudomonas, antibiotik umumnya tidak diperlukan, tetapi jika perlu dapat diberikan fluorokuinolon.[1,5,14,20]

Furunkulosis

Pada kebanyakan pasien imunokompeten, furunkulosis bisa sembuh dengan sendirinya. Jika keluhan tidak membaik dalam 2-3 hari, dapat diberikan kompres hangat dan salep antibiotik seperti mupirocin. Pada kasus yang berat, mungkin diperlukan pemberian antibiotik oral seperti cephalexin 250–500 mg 4 kali sehari.[1,5,21]

Erisipelas

Erisipelas diterapi dengan menggunakan antibiotik sistemik. Antibiotik diberikan selama 5 hari dan dapat diperpanjang apabila infeksi tetapi belum teratasi.

Pada infeksi ringan tanpa keterlibatan sistemik, dapat diberikan antibiotik oral berupa Penicillin V dengan dosis 250-500 mg, diberikan setiap 6 jam. Pada infeksi sedang (ada keterlibatan sistemik tetapi tanpa sepsis), dapat diberikan Penicillin G dengan dosis 2-4juta IU setiap 4-6 jam secara intravena (IV). Pada infeksi berat dimana terjadi sepsis, dapat diberikan vancomycin dengan dosis 30 mg/kg/hari IV dibagi 2 dosis.[1,5]

Selulitis

Untuk selulitis, antibiotik lini pertama adalah cloxacillin atau dicloxacillin dengan dosis 250-500 mg diberikan 4 kali/hari per oral. Pilihan lain adalah amoxicillin dan asam klavulanat dengan dosis dewasa 250-500 mg diberikan 3 kali/hari per oral.

Pilihan terapi lini kedua adalah azithromycin 500 mg pada hari ke-1, dilanjutkan 250 mg/hari pada hari ke-2 sampai ke-5 per oral. Alternatifnya adalah clindamycin 15 mg/kg/hari terbagi 3 dosis per oral.

Pada kasus berat, pasien mungkin memerlukan rawat inap dan antibiotik injeksi seperti nafcillin 1-2 gram IV tiap 4 jam. Pilihan lain adalah cefazolin 1 gram IV tiap 8 jam.[1,5,22]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Edwin Wijaya

Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta

Referensi

1. Gupta D. Bacterial Skin and Soft Tissue Infections in Children. Pediatr Inf Dis 2021;3(4):146–155.
5. Stevens DL, Bisno AL, Chambers HF, Dellinger EP, Goldstein EJ, Gorbach SL, Hirschmann JV, Kaplan SL, Montoya JG, Wade JC; Infectious Diseases Society of America. Practice guidelines for the diagnosis and management of skin and soft tissue infections: 2014 update by the Infectious Diseases Society of America. Clin Infect Dis. 2014 Jul 15;59(2):e10-52. doi: 10.1093/cid/ciu444. Erratum in: Clin Infect Dis. 2015 May 1;60(9):1448. Dosage error in article text. PMID: 24973422.
14. Ramakrishnan K, Salinas RC, Higuita NIA. Skin and Soft Tissue Infection. Am Fam Phys, 2015. 92(6): 474-483. https://www.aafp.org/afp/2015/0915/p474.pdf
20. Satter EK. Folliculitis. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1070456-overview#a6
21. Rehmus WE. Furuncles and Carbuncles. MSD Manuals. 2021. https://www.msdmanuals.com/professional/dermatologic-disorders/bacterial-skin-infections/furuncles-and-carbuncles
22. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. 2017. https://perdoski.id/uploads/original/2017/10/PPKPERDOSKI2017.pdf

Diagnosis Pyoderma
Prognosis Pyoderma

Artikel Terkait

  • Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
    Penggunaan Antibiotik untuk Abses Kulit Tanpa Komplikasi
  • Antibiotik Oral atau Topikal untuk Impetigo
    Antibiotik Oral atau Topikal untuk Impetigo
  • Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
    Terapi Topikal Vs Sistemik untuk Bisul atau Folikulitis Bakterial
  • Membedakan Pyoderma Gangrenosum dari Gangrene
    Membedakan Pyoderma Gangrenosum dari Gangrene
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 09 April 2025, 20:59
Lesi kemerahan di kaki sejak 2 minggu pada pasien usia 66 tahun
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya menemukan pasien ny X usia 66 tahun dengan keluhan 2 lesi kemerahan di kaki sejak 2 minggu yll. Kemerahan muncul tiba-tiba, tidak terasa...
Anonymous
Dibuat 05 Februari 2025, 08:52
Pyoderma pada pipi bayi usia 8 bulan
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alodokter, izin diskusi, saya kedatangan pasien bayi umur 8 bulan dengan keluhan infeksi sekunder pada pipi kiri, awalnya pasien digigit nyamuk 2 hari yang...
Anonymous
Dibalas 30 Januari 2025, 23:20
Impetigo pada pasien anak usia 5 tahun
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Selamat pagi dokter, mohon maaf menggagu waktunya. Saya dokter iship PKM, Izin konsul terkait penyakit kulit pada anak yg saya tangani.An. A/5thS: Pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.