Etiologi Skleroderma
Etiologi dari skleroderma hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Terdapat beberapa dugaan bahwa paparan dari faktor-faktor lingkungan dapat memicu terjadinya skleroderma pada pasien yang rentan secara genetik.
Faktor genetik yang diduga berperan dalam terjadinya skleroderma yakni adanya polimorfisme gen OX40L, keterlibatan ekspresi sinyal yang terkait dengan gen aktivator transduser dari interferon regulatory factor 5 (IRF5), signal transducer activator of transcription 4 (STAT4), dan c-src tyrosine kinase (CSK). Kombinasi dari kedua faktor akan menimbulkan terjadinya anomali vaskular, fibrosis berlebihan, dan fenomena autoimun.[1,4]
Faktor Risiko
Faktor risiko dari skleroderma berasal dari paparan faktor-faktor lingkungan seperti:
- Paparan silika
- Pelarut organik: vinyl chloride, trikloroetilen, resin epoksi, benzena, dan karbon tetraklorida
- Paparan radiasi atau radioterapi
- Penyakit Lyme
- Trauma
- Infeksi virus: sitomegalovirus, parvovirus B19
- Obat-obatan tertentu: bleomycin, pentazocine, kokain[1,3,4]