Prognosis Skleroderma
Prognosis pada pasien dengan skleroderma tergantung pada luas dan tingkat keparahan serta keterlibatan organ dalam. Penyebab mortalitas yang paling banyak ditemukan pada skleroderma sistemik yakni akibat hipertensi pulmonal, fibrosis paru (penyakit paru interstisial), dan krisis ginjal skleroderma.[1,3]
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada skleroderma lokal berupa disabilitas fungsional (terutama apabila lokasi predileksi yakni pada tangan), kesulitan membuka mulut, dan secara estetik juga terganggu.[1,3]
Sementara itu, pada skleroderma sistemik, komplikasi yang dapat terjadi berupa infark digital, hipertensi pulmonal, myositis, gagal ginjal, infeksi bahkan hingga kematian. Penyebab kematian pada skleroderma sistemik paling banyak terjadi pada keterlibatan paru dan ginjal.[1,3]
Prognosis
Prognosis pada pasien dengan skleroderma tergantung pada luas dan tingkat keparahan serta keterlibatan organ dalam. Faktor-faktor yang berkaitan dengan risiko mortalitas tinggi atau prognosis buruk yakni usia lanjut saat diagnosis, pasien laki-laki, keterlibatan kulit yang menyebar, dan keterlibatan organ internal (terutama pada paru, jantung, ginjal).[1]
Pada skleroderma lokal, pengerasan kulit umumnya berhenti dalam 2 tahun setelah timbulnya penyakit, dan lesi tidak akan meluas ke bagian tubuh lain. Namun tidak menutup kemungkinan, bahwa penyakit ini dapat berlangsung selama beberapa tahun, dan beberapa plak mungkin menjadi lebih jelas bahkan setelah peradangan berakhir.[1]
Kelangsungan hidup pasien skleroderma sistemik secara keseluruhan berkisar antara 75 hingga 80% setelah 5 tahun, 55% setelah 10 tahun, 35 hingga 40% setelah 15 tahun, dan 25 hingga 30% setelah 20 tahun.[1]