Edukasi dan Promosi Kesehatan Ginekomastia
Edukasi dan promosi kesehatan pada ginekomastia fisiologis adalah reassurance bahwa kondisi dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa tahun. Pada pasien dengan ginekomastia patologis, jelaskan bahwa obat atau penyakit yang mendasari perlu diterapi agar ginekomastia mengalami resolusi.[1,3,4]
Edukasi Pasien
Edukasi pada pasien disesuaikan dengan jenis ginekomastia, fisiologis atau patologis. Pada kondisi ginekomastia fisiologis, dapat diberikan reassurance bahwa sebagian besar kasus ini akan menghilang dengan sendirinya. Hal yang perlu dilakukan hanya observasi berkala setiap 6 bulan hingga periode 2 tahun. Apabila pasien memiliki masalah psikososial yang cukup berat, maka terapi dapat segera dimulai tanpa menunggu regresi spontan.
Pada kasus ginekomastia patologis, perlu diberikan pengertian mengenai penyakit atau kondisi yang mungkin menjadi penyebab dari terjadinya kondisi ginekomastia, dan perlunya penanganan terhadap penyebab ginekomastia hingga tuntas. Apabila ternyata setelah penyebabnya diatasi ginekomastia masih menetap, maka perlu dijelaskan mengenai pilihan terapi yang mungkin dibutuhkan, baik medikamentosa maupun pembedahan.[1,3,4]
Selanjutnya dokter perlu menjelaskan harapan yang mungkin dicapai dan harapan yang sulit untuk diwujudkan agar pasien memiliki ekspektasi yang lebih realistis. Penatalaksanaan yang disesuaikan dengan masalah yang dialami setiap pasien akan memberikan hasil operasi yang memuaskan bagi pasien dan dokter.[1,3,4,11]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari obesitas sebagai salah satu faktor risiko. Pencegahan lain adalah mengatasi faktor risiko ginekomastia, seperti penanganan penyakit sistemik dan menghentikan atau memodifikasi dosis obat yang dapat menyebabkan ginekomastia.
Selain itu, pendampingan psikiater atau psikolog pada masa observasi juga penting untuk mengendalikan dampak psikososial atau bahkan gangguan kecemasan akibat ginekomastia. Ini utamanya terjadi pada pasien dengan adolescent gynecomastia.[1,3,4]
Penulisan pertama oleh: dr. Johannes Albert B.