Epidemiologi Hiperprolaktinemia
Secara epidemiologi, hiperprolaktinemia lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Insiden tersering terjadi pada wanita usia 25–44 tahun. Salah satu penyebab hiperprolaktinemia patologis yang paling umum adalah prolaktinoma.
Global
Di Amerika Serikat, hiperprolaktinemia terjadi pada < 1% populasi umum. Prevalensi hiperprolaktinemia yang disebabkan oleh prolaktinoma diperkirakan mencapai 10 per 100.000 laki-laki dan 30 per 100.000 perempuan. Suatu studi kohort di Skotlandia mengatakan bahwa prevalensi hiperprolaktinemia adalah 1 per 1.000 populasi dalam kurun waktu 20 tahun. Insiden tersering terjadi pada wanita berusia 25–44 tahun. Prevalensi pada wanita lebih tinggi jika dibandingkan dengan laki-laki.[2,7,8]
Indonesia
Saat ini belum terdapat data epidemiologi hiperprolaktinemia yang jelas di Indonesia.
Mortalitas
Tingkat mortalitas hiperprolaktinemia berbeda-beda tergantung pada etiologi dan kondisi pasien. Pada pasien dengan prolaktinoma, tingkat mortalitas tergantung pada ukuran tumor dan level prolaktin.[1,2]
Pada studi kohort retrospektif di Skotlandia, disimpulkan bahwa tingkat mortalitas hiperprolaktinemia karena makroadenoma pituitari dan hipotiroidisme cukup tinggi. Mortalitas juga meningkat pada pasien hiperprolaktinemia akibat obat antipsikotik, karena adanya peningkatan risiko diabetes mellitus dan penyakit kardiovaskular yang berkaitan dengan obat antipsikotik.[8]