Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Hiperprolaktinemia general_alomedika 2023-04-06T09:00:41+07:00 2023-04-06T09:00:41+07:00
Hiperprolaktinemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Hiperprolaktinemia

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Prognosis hiperprolaktinemia akan tergantung pada level serum prolaktin, ukuran tumor pituitari, dan respons terhadap pengobatan. Pasien dengan mikroprolaktinoma memiliki prognosis yang baik dengan terapi medikamentosa maupun pembedahan. Namun, ada kemungkinan rekurensi sekitar 17% setelah bedah. Pada kasus makroprolaktinoma, sekitar 50% dapat mengalami remisi setelah bedah.[1]

Komplikasi

Komplikasi hiperprolaktinemia yang umum terjadi adalah kompresi struktur anatomi di sekitar kelenjar pituitari akibat tumor, yang akhirnya menimbulkan gangguan visual dan kelumpuhan saraf kranial. Selain itu, hiperprolaktinemia juga dapat menyebabkan infertilitas, osteoporosis, hipogonadisme, dan bermacam penyakit lainnya.

Hiperprolaktinemia dan Penyakit Metabolik

Prolaktin dikatakan terlibat dalam resistensi insulin dan hiperglikemia melalui perannya di sel beta pankreas yang menurunkan ekspresi GLUT4 dan menurunkan uptake glukosa. Prolaktin dilaporkan mungkin berperan dalam penambahan berat badan, body mass index (BMI), resisten insulin, dislipidemia, dan penambahan lingkar pinggang.[4]

Hiperprolaktinemia dan Penyakit Kardiovaskular

Hiperprolaktinemia mungkin memiliki pengaruh pada sistem kardiovaskular baik secara langsung maupun tidak langsung melalui hipogonadisme. Prolaktin meningkatkan tonus simpatis dan memiliki efek vasokonstriksi, sehingga mungkin menimbulkan gangguan kardiovaskular termasuk hipertensi.[4]

Hiperprolaktinemia dan Tulang

Serum prolaktin yang tinggi berkaitan dengan penurunan densitas tulang sehingga meningkatkan risiko fraktur dan osteoporosis. Hiperprolaktinemia akan meningkatkan resorpsi tulang dan menginhibisi formasi tulang. Efek ini dapat terjadi pada pasien wanita maupun laki-laki. Penurunan densitas tulang lebih umum terjadi pada tulang belakang (spine) dibandingkan tulang panggul.[4,8]

Prognosis

Kasus hiperprolaktinemia cenderung memiliki prognosis yang baik yang dipantau dari penurunan kadar serum prolaktin ke level normal setelah pengobatan. Kasus hiperprolaktinemia yang ditangani dengan pembedahan memiliki prognosis baik dengan tingkat remisi yang tinggi. Tingkat remisi pada pasien dengan mikroadenoma mencapai 80–90%. Namun, tingkat remisi pada makroadenoma adalah sekitar 50%. Sekitar 17% pasien mikroadenoma yang sudah remisi juga dapat mengalami rekurensi.[1,11]

Studi melaporkan bahwa pasien hiperprolaktinemia karena mikro dan makroadenoma tidak memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, kanker, fraktur tulang, ataupun penyakit infeksius. Namun, risiko-risiko ini meningkat pada pasien hiperprolaktinemia karena obat-obatan, terutama obat antipsikotik yang digunakan dalam jangka panjang.[8]

 

Referensi

1. Thapa S, Bhusal K. Hyperprolactinemia. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537331/
4. Samperi I, Lithgow K, Karavitaki N. Hyperprolactinemia. Journal of Clinical Medicine. 2019 Dec;8(12):2203.
8. Soto-Pedre E, Newey PJ, Bevan JS, Leese GP. Morbidity and mortality in patients with hyperprolactinemia: the PROLEARS study. Endocrine Connections. 2017 Nov 1;6(8):580-8.
11. Molitch ME. Diagnosis and treatment of pituitary adenomas: a review. JAMA. 2017 Feb 7;317(5):516-24.

Penatalaksanaan Hiperprolaktinemia
Edukasi dan Promosi Kesehatan Hi...

Artikel Terkait

  • Menangani Prolaktinoma Saat Kehamilan
    Menangani Prolaktinoma Saat Kehamilan
  • Luaran Prolaktinoma Setelah Kehamilan dan Laktasi
    Luaran Prolaktinoma Setelah Kehamilan dan Laktasi
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Juni 2020, 05:55
Penanganan seperti apa untuk menurunkan kadar hormon prolactin dan mengecilkan prolactinom pada kasus hiperprolaktinemia
Oleh: Anonymous
2 Balasan
selamat malam dok, izin bertanya terapi bromokriptin pada kasus hiperprolaktinemia, apakah diperbolehkan diberikan untuk terapi hiperprolaktinemia apabila yg...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.