Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Hipotiroid general_alomedika 2023-04-18T11:26:39+07:00 2023-04-18T11:26:39+07:00
Hipotiroid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Hipotiroid

Oleh :
dr. Evelyn Ongkodjojo
Share To Social Media:

Diagnosis hipotiroid dapat ditegakkan melalui pemeriksaan kadar thyroid stimulating hormone (TSH) dan kadar free tiroksin (FT4) dalam darah. Anamnesis gejala yang dialami penderita dan hasil pemeriksaan fisik saja dapat bersifat kurang spesifik.

Anamnesis

Manifestasi klinis hipotiroid dapat bervariasi pada setiap individu. Beberapa gejala umum hipotiroid antara lain berupa rasa lelah, peningkatan berat badan, intoleransi terhadap cuaca dingin, konstipasi, kulit kering, rambut rontok dan kering, perubahan siklus menstruasi, serta timbulnya gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, atau psikosa.[3,4,12]

Pada orang lanjut usia, gejala yang dialami umumnya kurang spesifik dibandingkan dengan orang dewasa muda sehingga diagnosis hipotiroid melalui gejala klasik saja cukup sulit. Namun, pada tiroiditis Hashimoto sering kali terdapat keluhan spesifik seperti rasa penuh pada tenggorokan, nyeri tenggorokan, dan pembesaran kelenjar tiroid yang tidak terasa nyeri.[1,3]

Pemeriksaan Fisik

Tanda-tanda hipotiroid mungkin ditemukan ketika melakukan pemeriksaan fisik umum dari kepala hingga kaki. Namun, pemeriksaan fisik tiroid secara lebih spesifik juga perlu dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan anatomis di kelenjar tiroid seperti goiter difus atau nodul. Beberapa tanda yang mungkin ditemukan pada pemeriksaan fisik pasien hipotiroid antara lain:

  • Secara umum tampak adanya penurunan pergerakan dan kemampuan bicara atau adanya myxedema
  • Pada pemeriksaan tanda vital mungkin ditemukan bradikardi atau penurunan tekanan sistolik maupun diastolik
  • Pada pemeriksaan kepala mungkin ditemukan rambut kering, kasar, mudah rontok, kulit kering, jaundice, pembengkakan periorbital dan makroglosia
  • Pada pemeriksaan leher (pemeriksaan fisik tiroid) mungkin ditemukan goiter difus atau nodul
  • Pada pemeriksaan toraks mungkin ditemukan tanda-tanda efusi perikardium
  • Pada pemeriksaan abdomen mungkin ditemukan asites
  • Pada pemeriksaan ekstremitas mungkin ditemukan pitting edema[3,4]

Diagnosis Banding

Bervariasinya gejala hipotiroid menyebabkan diagnosis banding hipotiroid sangat luas. Beberapa penyakit lain yang perlu dipertimbangkan sebelum menegakkan diagnosis hipotiroid adalah chronic fatigue syndrome, euthyroid sick syndrome, Addison’s disease, dan anemia.

Chronic Fatigue Syndrome

Chronic fatigue syndrome adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan kelelahan yang diperburuk oleh aktivitas selama lebih dari 6 bulan, dan dapat disertai dengan disfungsi kognitif dan gangguan aktivitas sehari-hari. Perbedaan dengan hipotiroid terletak pada hasil pemeriksaan laboratorium di mana tidak terjadi gangguan pada kadar TSH dan FT4.

Euthyroid Sick Syndrome

Sindrom ini ditandai dengan temuan fungsi tiroid yang abnormal ketika mengalami suatu penyakit nontiroid, tanpa disertai disfungsi hipotalamus, pituitari, dan kelenjar tiroid.

Penyakit yang mendasari dapat berupa kelainan gastrointestinal, kelainan paru, kelainan kardiovaskular, kelainan ginjal, kondisi inflamasi, hingga suatu keganasan. Berbeda dengan hipotiroid, tes fungsi tiroid pada sindrom ini akan kembali normal saat penyakit pendasarnya sembuh.

Addison’s Disease

Penyakit Addison’s merupakan insufisiensi adrenokortikal yang disebabkan oleh destruksi maupun disfungsi korteks adrenal. Gejala yang dirasakan pasien dapat berupa kelelahan, nafsu makan menurun, hiperpigmentasi kulit, gangguan fungsi perasa, gangguan fungsi pendengaran, serta salt craving. Namun, berbeda dengan hipotiroid, pasien biasanya mengalami penurunan berat badan.

Anemia

Anemia dapat menimbulkan rasa lelah dan gejala lain yang mirip dengan hipotiroid. Pemeriksaan yang digunakan untuk membedakan anemia dari hipotiroid adalah pemeriksaan kadar hemoglobin, TSH, dan FT4.[3]

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis hipotiroid dapat ditegakkan melalui pemeriksaan kadar thyroid stimulating hormone (TSH) dan free tiroksin (FT4) dalam darah. Selain itu, pemeriksaan lain seperti pengukuran titer antibodi antitiroid peroksidase (anti-TPO) dan thyrotropin releasing hormone (TRH) juga dapat dilakukan bila perlu.

Pemeriksaan TSH dan FT4

Langkah awal dalam menegakkan diagnosis hipotiroid adalah pengukuran kadar FT4 dan TSH sehingga dokter dapat membedakan hipotiroid primer dan sekunder.

Peningkatan kadar TSH disertai dengan penurunan kadar FT4 menandakan suatu proses hipotiroid primer, sedangkan peningkatan kadar TSH dengan kadar FT4 normal menandakan kemungkinan hipotiroid subklinis. Sementara itu, diagnosis hipotiroid sekunder ditentukan apabila terjadi penurunan kadar TSH dan FT4.[2]

Pemeriksaan Anti-TPO dan TRH

Etiologi hipotiroid primer dapat ditentukan lebih lanjut dengan pengukuran anti-TPO, sedangkan pemeriksaan lebih lanjut untuk kasus hipotiroid sekunder dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar TRH untuk memastikan lokasi gangguan yang terjadi pada aksis hipotalamus-pituitari.[2]

Pemeriksaan Laboratorium Lain

Pada pemeriksaan laboratorium lain mungkin dijumpai hiperlipidemia, peningkatan enzim hepar, peningkatan blood urea nitrogen (BUN), peningkatan kreatinin, dan peningkatan asam urat.[4]

Ultrasonografi Leher dan Tiroid

Pemeriksaan ultrasonografi leher dan tiroid dapat membantu mendeteksi nodul dan infiltrasi keganasan. Namun, pemeriksaan ini tidak secara rutin direkomendasikan pada pasien untuk mendiagnosis kasus hipotiroid, kecuali bila ditemukan kelainan anatomis yang signifikan pada pemeriksaan fisik.[4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Chaker L, Bianco AC, et al. Hypothyroidism. Lancet. 2017;390(10101):1550-62.
2. Halawani MS, Nughays RO, et al. Causes, diagnosis, and management of hypothyroidism. The Egyptian Journal of Hospital Medicine. 2018;71(1): 2250-2.
3. Orlander PR. Hypothyroidism. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/122393-overview#a2
4. Patil N, Rehman A, Jialal I. Hypothyroidism. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519536/
12. Walsh JP. Managing thyroid disease in general practice. The Medical Journal of Australia. 2015;205(4):179-84

Epidemiologi Hipotiroid
Penatalaksanaan Hipotiroid
Diskusi Terbaru
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 2 jam yang lalu
H-7 Webinar ALOMEDIKA: Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh - Selasa, 20 Mei 2025 Pukul 13.00 - 14.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti ALOMEDIKA Webinar - "Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh" untuk memahami peran strategis dokter dalam menjaga kesehatan para jemaah...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 3 jam yang lalu
Jurnal Paling Zonk di Bulan Mei 2025😱
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Selalu tinjau bacaan dokter dengan kritis, karena tidak semua penelitian yang dipublikasikan dapat diandalkan!Penelitian terkait efek konsumsi...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Apakah penggunaan piridoksin (vitamin B6) dapat mengatasi mual muntah
Oleh: Anonymous
1 Balasan
apakah vit b6 bisa digunakan untuk khalayak umum mengatasi mual dan muntah biarpun sedang tidak hamil?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.