Panduan e-Prescription Alomedika Hipotiroid
Panduan e-prescription untuk hipotiroid ini dapat digunakan oleh Dokter saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.
Hipotiroid merupakan gangguan endokrin yang ditandai kekurangan hormon tiroid. Pada hipotiroid primer, kelenjar tiroid tidak bisa menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Pada hipotiroid sekunder, produksi hormon tiroid menurun karena rendahnya thyroid stimulating hormone (TSH) dari pituitari. Sementara itu, hipotiroid tersier terjadi karena penurunan sekresi thyrotropin releasing hormone (TRH) oleh hipotalamus.[1-3]
Tanda dan Gejala
Beberapa tanda dan gejala hipotiroid yang mungkin terjadi adalah:
- Rasa lelah, tidak berenergi, letargi
- Penurunan kecepatan gerak dan bicara
- Peningkatan berat badan
- Intoleransi terhadap cuaca dingin
- Konstipasi
- Kulit kering, jaundice
Rambut rontok, rapuh, dan kering
- Perubahan siklus menstruasi dan gangguan fertilitas
- Labilitas emosional, depresi, dan gangguan konsentrasi
- Rasa penuh dan nyeri di tenggorokan (tiroiditis Hashimoto)
- Myxedema, pitting edema di ekstremitas bawah, dan ascites
- Goiter difus ataupun noduler[1-3]
Peringatan
Tanda dan gejala hipotiroid cenderung kurang spesifik, sehingga diagnosis secara klinis saja mungkin sulit ditegakkan. Bila diagnosis belum ditegakkan secara pasti, pasien perlu dirujuk untuk berkonsultasi dengan dokter secara langsung, guna menjalani pemeriksaan fisik, laboratorium, dan USG leher.[1-3]
Medikamentosa
Levotiroksin merupakan terapi standar untuk hipotiroid primer, sekunder, maupun tersier. Terapi dapat segera dimulai pada pasien hipotiroid dengan kadar TSH >10 mU/L. Sementara itu, pada hipotiroid subklinis ringan (TSH 4‒10 mU/L) dengan gejala minimal atau asimptomatik, pasien bisa diberikan terapi atau dilakukan observasi tahunan tanpa terapi.[4,5]
Di Indonesia, levotiroksin tersedia dalam bentuk tablet 50 µg dan tablet 100 µg. Dosis pemberian ditentukan oleh usia dan komorbid pasien.
Pasien Dewasa
Dosis levotiroksin peroral untuk orang dewasa adalah:
- Dosis inisial: 1,6 µg/kgBB/hari (80 µg/hari untuk berat badan 50 kg)
- Dosis dapat ditingkatkan sebesar 12,5–25 µg/hari setiap 6–8 minggu bila perlu
- Titrasi dilakukan sesuai hasil pemantauan laboratorium[5]
Pasien Dewasa dengan Penyakit Jantung dan Pasien Lansia
Pada orang dewasa dengan penyakit jantung ataupun lansia (>65 tahun), dosis levotiroksin adalah:
- Dosis inisial: 25 µg/hari
- Dosis bisa ditingkatkan sebesar 12,5–25 µg/hari setiap 4–6 minggu bila perlu
- Titrasi dilakukan sesuai hasil pemantauan laboratorium[5]
Pasien Anak-Anak
Pada pasien anak, dosis levotiroksin tergantung pada kelompok usia, yaitu:
- Usia 0‒3 bulan: 10‒15 µg/kgBB/hari
- Usia 3‒6 bulan: 8‒10 µg/kgBB/hari
- Usia 6‒12 bulan: 6‒8 µg/kgBB/hari
- Usia 1‒5 tahun: 5‒6 µg/kgBB/hari
- Usia 6‒12 tahun: 4‒5 µg/kgBB/hari
- Usia >12 tahun dengan pertumbuhan dan pubertas belum lengkap: 2‒3 µg/kgBB/hari
- Usia >12 tahun dengan pertumbuhan dan pubertas lengkap: 1,6 µg/kgBB/hari[5]
Levotiroksin diberikan juga untuk terapi hipotiroid kongenital, yang diberikan sesegera mungkin saat diagnosis ditegakkan. Waktu terbaik pemberian levotiroksin adalah sebelum bayi berusia 2 minggu. Tata laksana dengan berobat jalan dapat diberikan untuk bayi dengan hipotiroid kongenital. Namun, bayi perlu dirawat inap jika mengalami gejala klinis malas minum dan kurang aktif.[6]
Dosis awal levotiroksin adalah 10−15 μg/kgBB/hari, kemudian dosis disesuaikan dengan hasil pemeriksaan TSH dan fT4 berkala dan sesuai umur. Pemantauan hormon TSH dan fT4 dilakukan pada waktu berikut:
- Setiap 1‒3 bulan sampai umur 12 bulan
- Setiap 2‒4 bulan saat umur 1‒3 tahun
- Setiap 3‒12 bulan pada usia 3‒18 tahun
- Harus diulang dalam waktu 4‒6 minggu setelah perubahan dosis levotiroksin[6]
Penggunaan pada Ibu Hamil
Levotiroksin juga merupakan terapi pilihan pada ibu hamil dengan hipotiroid. Kehamilan umumnya meningkatkan kebutuhan levotiroksin. Dokter harus memantau dengan ketat sesuai hasil pemeriksaan laboratorium.[5]
Dosis levotiroksin untuk pasien hamil dengan hipotiroid adalah:
- Baru terdiagnosis hipotiroid saat hamil diberikan dosis inisial 1,8 µg/kgBB/hari, yang disesuaikan setiap 4 minggu berdasarkan hasil laboratorium
- Sudah terdiagnosis hipotiroid sejak belum hamil: terapi dilanjutkan selama kehamilan, dengan titrasi setiap 4 minggu sesuai hasil laboratorium[5]