Edukasi dan Promosi Kesehatan Hipotiroid
Edukasi dan promosi kesehatan hipotiroid dilakukan dengan memberikan informasi pada pasien mengenai pengaruh defisiensi hormon tiroid terhadap kehidupannya sehari-hari, tujuan terapi yang diberikan, pentingnya kepatuhan pasien terhadap terapi tersebut, dan pentingnya pemantauan rutin bersama dokter.[3,4]
Edukasi Pasien
Ketika memberikan edukasi kepada pasien, dokter perlu menjelaskan secara rinci apa saja pengaruh kondisi hipotiroid pada aktivitas sehari-hari pasien dan apa saja penatalaksanaan yang akan dilakukan. Beberapa edukasi yang dapat diberikan pada pasien hipotiroid, antara lain:
- Informasi secara komprehensif mengenai pengaruh hipotiroid terhadap sistem organ dan fungsi sehari-hari.
- Informasi mengenai pentingnya kepatuhan pasien selama terapi karena hipotiroid umumnya memerlukan terapi pengganti hormon dalam jangka panjang dan pasien juga memerlukan pemantauan kadar hormon rutin sesuai jadwal yang diberikan dokter.
- Informasi mengenai beberapa obat yang dapat mengganggu absorbsi tiroksin seperti zat besi, kalsium karbonat, kalsium asetat, aluminium hidroksida, sukralfat, raloxifene, dan proton pump inhibitor sehingga pasien paham bahwa pemberian obat-obat ini membutuhkan jeda 2‒4 jam dari pemberian tiroksin[3,4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Hingga saat ini belum ada panduan universal mengenai prosedur skrining penyakit tiroid, tetapi American Thyroid Association merekomendasikan setiap individu yang berusia di atas 35 tahun untuk melakukan pemeriksaan fungsi tiroid secara rutin setiap 5 tahun sekali.[4]
Untuk mencegah hipotiroid kongenital, pemeriksaan kadar hormon tiroid penting dilakukan pada semua ibu hamil dan bayi baru lahir.[10]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini