Edukasi dan Promosi Kesehatan Malnutrisi
Edukasi dan promosi kesehatan pada malnutrisi dapat memastikan agar kejadian malnutrisi tidak berulang dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Pencegahan malnutrisi pada anak akan bermanfaat terhadap kerentanan morbiditas dan mortalitas anak di masa dewasa.
Edukasi Pasien
Edukasi pasien bahwa cara terbaik untuk mencegah malnutrisi adalah makan makanan yang sehat dan seimbang. Sampaikan agar pasien mengonsumsi bahan makanan yang variatif, yang perlu mencakup banyak buah dan sayur, sumber makronutrien, serta produk susu atau alternatif susu. Pada bayi usia hingga 6 bulan, edukasi ibu mengenai pentingnya ASI.
Wanita usia reproduktif perlu diedukasi agar menjaga asupan nutrisi yang adekuat. Sampaikan pula pentingnya asupan nutrisi prenatal dan pemeriksaan antenatal, pemberian ASI eksklusif, dan makanan pendamping ASI yang bernutrisi.
Orang tua juga perlu diedukasi mengenai diet yang sesuai dan diet yang tepat beserta teknik pemberian makanan yang sehat. Edukasi orang tua mengenai strategi untuk merangsang perkembangan mental dan emosional anak. Edukasi perlu dimulai sebelum pasien dipulangkan.
Ajarkan kepada orang tua atau pengasuhnya mengenai persiapan makanan dan cara memberikan terapi pada keadaan diare dan infeksi lain. Sampaikan juga pentingnya imunisasi pada anak dan peran pengobatan parasit usus secara berkala.[1,4,24]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan penyakit malnutrisi yang paling mudah dilakukan adalah dengan edukasi mengenai pola diet yang seimbang, serta dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Selanjutnya, memperbaiki kesadaran akan sanitasi dan kebiasaan menyiapkan makanan dengan higienis dapat mencegah berbagai penyakit yang berisiko memperburuk kondisi kesehatan pasien malnutrisi.
Pasien dan keluarga juga diajak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala di pusat pelayanan kesehatan, terutama wanita dengan usia reproduktif yang merencanakan kehamilan. Bila pada pemeriksaan diketahui terdapat defisiensi mikronutrien tertentu, pemberian suplementasi seperti zat besi, asam folat, dan zinc terbukti mampu memperbaiki status nutrisi pasien. Suplementasi pada perempuan hamil sangat bermanfaat dalam menurunkan insidensi defisiensi mikronutrien.
Selain itu, diperlukan juga partisipasi pemerintah seperti program suplementasi mikronutrien dan fortifikasi pada makanan. Suplementasi zinc dapat menurunkan durasi dan keparahan diare pada anak. Fortifikasi zat besi dapat dilakukan untuk mengatasi defisiensi zat besi.[1,4,24]
Penulisan pertama oleh: dr. Afiffa Mardhotillah