Epidemiologi Obesitas
Data epidemiologi menyebutkan bahwa prevalensi obesitas semakin meningkat di seluruh dunia. Obesitas dilaporkan meningkat hampir 3 kali lipat sejak tahun 1975 hingga 2016.[1,14]
Global
Pada tahun 2016, dilaporkan terdapat lebih dari 650 juta penduduk dunia berusia 18 tahun ke atas mengalami obesitas. Sekitar 13% penduduk dewasa dunia, dengan komposisi 11% laki-laki dan 15% perempuan, mengalami obesitas. Prevalensi obesitas secara umum lebih tinggi pada perempuan daripada laki-laki di semua kelompok usia. Angka obesitas meningkat seiring bertambahnya usia, mencapai puncak pada usia 50-65 tahun, dan menurun perlahan setelahnya.[1,19]
Prevalensi obesitas bervariasi tergantung pada regio, negara, etnis, dan status ekonomi. Angka peningkatan IMT lebih lambat di negara berpenghasilan tinggi dan menengah, karena obesitas menjadi masalah yang diperhatikan di negara tersebut sehingga prevalensi obesitas menurun atau stabil sejak tahun 2000. Sedangkan di negara berpenghasilan rendah, prevalensi obesitas meningkat terutama di daerah urban.[6,19]
Pada anak dan remaja, prevalensi obesitas dilaporkan meningkat dari 0,7% menjadi 5,6% pada laki-laki dan 0,9% menjadi 7,8% pada perempuan antara tahun 1975 dan 2016.[14]
Indonesia
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan prevalensi obesitas pada dewasa di Indonesia meningkat dari 14,8% di tahun 2013 menjadi 21,8%. Prevalensi obesitas pada perempuan (29,3%) lebih tinggi dibandingkan laki-laki (14,5%). Sementara itu, prevalensi obesitas sentral pada usia ≥15 tahun sekitar 31% dengan prevalensi pada perempuan (46,7%) lebih tinggi daripada laki-laki (15,7%).[20]
Mortalitas
Obesitas berhubungan dengan peningkatan mortalitas signifikan. Obesitas dikaitkan dengan penurunan angka harapan hidup sebesar 5-10 tahun. Obesitas juga berkaitan dengan peningkatan risiko mortalitas semua sebab, mortalitas penyakit kardiovaskuler seperti sindrom koroner akut, juga keganasan.[2,21,22]
Adanya obesitas juga akan meningkatkan risiko komplikasi medis, seperti diabetes mellitus tipe 2, penyakit kandung empedu, fatty liver, gout, hipertensi, asthma, hipertrigliseridemia, juga arthritis.[1,2,4]
Penulisan pertama oleh: dr. Bunga Saridewi